Angin kencang, balita kritis tertimpa pohon

Jum'at, 11 Januari 2013 - 15:48 WIB
Angin kencang, balita...
Angin kencang, balita kritis tertimpa pohon
A A A
Sindonews.com - Angin kencang yang melanda Bantul sejak kemarin hingga hari ini, terus menebar maut. Selain merusak puluhan rumah warga, peristiwa alam ini membuat dua orang menjadi korban akibat tertimpa pohon. Mereka adalah Siti Mariah dan seorang balita bernama Ardiansyah Maulana.

Ardhiansyah, putra pasangan Endang Supriyati dan Purwanto ini terluka akibat tertimpa sebatang pohon dan sementara menjalani perawatan intensif di ICU rumah sakit PKU Muhammadiyah, pada Kamis malam sekira pukul 20.00. Setelah menjalani dua kali operasi, dilaporkan kondisinya sudah stabil.

Dr Zaenul Arifin, yang ditemui pagi tadi, mengatakan korban yang masih tercatat sebagai siswa taman kanak-kanak kelas nol besar ini menjalani dua kali operasi Orologi, dan ginjalnya. "Ginjal dan limpanya mengalami gangguan," jelasnya, Jumat (11/1/2013).

Kejadian yang menimpa siswa taman kanak-kanak Mardi Putera Bantul ini, bermula saat korban dijemput sang paman, Mariyadi (24), dari sekolah menggunakan sepeda motor.

Mereka pulang ke rumah yang berlokasi di Dusun Kalinongko, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, DIY. Saat melintasi tempat kejadian perkara sebuah ranting pohon tumbang dan mengenai bagian perut korban. Keluarga langsung melarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi tadi malam.

Bupati Bantul Sri Surya Widati saat mengunjungi korban Jumat pagi kemarin di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul berjanji untuk menanggung biaya perawatan. "Pemerintah mengusahakan biaya perawatannya melalui dana jamkesda atau jamkesmas," katanya.

Sementara kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dwi Daryanto, mengatakan bencana angin kencang kemarin menyebabkan 18 rumah rusak, di 10 kecamatan, paling parah Dlingo dan Pleret. Dijelaskannya, pemkab akan memberikan bantuan simultan sebesar 15 persen, untuk rumah rusak.

Dia mengingatkan kepada masyarakat karena potensi angin kencang akibat badai Narelle, masih akan terjadi, dan puncaknnya pada tanggal 13 Januari mendatang. Masyarakat diminta untuk tetap waspada.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2041 seconds (0.1#10.140)