Tolak pasien tumor ganas, DPRD Malut ngamuk di RS
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi IV DPRD Maluku Utara (Malut) Ike Masita mengamuk di riang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Bisore Malut.
Kemarahannya dipicu penolakan Halid Muhammad (2), warga Modayama Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut), penderita tumor ganas dimata kanannya. Ike tak sendiri, dia bersama ayah Halid Muhamm, Yasin terlibat adu mulut dengan sejumlah dokter yang saat itu sedang bertugas.
Kemarahan mereka semakin bertambah saat tahu jika Dirut RSUD Malut Marhaeni Hasan tidak berada di tempat.
“Saya kira RSUD Malut lebih pentingkan administrasi dibandingkan menyelamatkan nyawa orang, lihat Dirut juga tidak ada, dokter dan perawat juga acuh dan cuek," jelas Ike di RSUD Chasan Bisore, Malut, Rabu (9/1/2013).
Ike mengaku sangat kecewa dengan pelayanan yang buruk rumah sakit tersebut. Padahal menurutnya, pemerintah sudah menganggarkan anggaran kesehatan gratis untuk warga miskin yang selalu bertambah.
Terkait hal itu, pihaknya berjanji akan memanggil Dirut RSUD Marhaeni Hasan guna dimintai pertanggungjawabannya terkait penolakan pasien penderita tumor ganas tersebut.
Sementara itu, saat ini kondisi bola mata kanan Halid bocah dua tahun ini memang sangat memprihatinkan, bahkan sering kali menengis airmatanya keluar darah bercampur nanah.
Kemarahannya dipicu penolakan Halid Muhammad (2), warga Modayama Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut), penderita tumor ganas dimata kanannya. Ike tak sendiri, dia bersama ayah Halid Muhamm, Yasin terlibat adu mulut dengan sejumlah dokter yang saat itu sedang bertugas.
Kemarahan mereka semakin bertambah saat tahu jika Dirut RSUD Malut Marhaeni Hasan tidak berada di tempat.
“Saya kira RSUD Malut lebih pentingkan administrasi dibandingkan menyelamatkan nyawa orang, lihat Dirut juga tidak ada, dokter dan perawat juga acuh dan cuek," jelas Ike di RSUD Chasan Bisore, Malut, Rabu (9/1/2013).
Ike mengaku sangat kecewa dengan pelayanan yang buruk rumah sakit tersebut. Padahal menurutnya, pemerintah sudah menganggarkan anggaran kesehatan gratis untuk warga miskin yang selalu bertambah.
Terkait hal itu, pihaknya berjanji akan memanggil Dirut RSUD Marhaeni Hasan guna dimintai pertanggungjawabannya terkait penolakan pasien penderita tumor ganas tersebut.
Sementara itu, saat ini kondisi bola mata kanan Halid bocah dua tahun ini memang sangat memprihatinkan, bahkan sering kali menengis airmatanya keluar darah bercampur nanah.
(rsa)