Nahdliyyin masih favoritkan Khofifah
A
A
A
Sindonews.com - Calon gubernur (Cagub) Khofifah Indar Parawansa yang sempat kandas dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) tahun 2008 lalu, dinilai masih menjadi cagub terfavorit di kalangan warga Nahdliyyin.
Terutama bagi pengurus Dewan Kordinasi Wilayah (DKW) Garda Bangsa Jawa Timur. Hal itu mencuat setelah underbow Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menggelar survei internal.
Hasil survei tersebut, Ketua PP Muslimat NU ini berada di posisi teratas dengan perolehan 53 persen. Popularitas Khofifah ini mengalahkan mantan Ketua DKN Garda BAngsa Imam Nahrawi dengan perolehan 21 persen.
Ketua Garda Bangsa Jatim Achmad Zaini mengatakan, survei tersebut digelar sepanjang bulan Desember 2012. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi internal Garda Bangsa dalam bersikap untuk menentukan siapa Cagub yang dikendaki dalam Pilgub yang akan digelar pada 29 Agustus 2013 mendatang.
"Hasilnya akan kami rekomendasikan kepada Partai agar menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan siapa calon yang akan diusung dan didukung," kata Zaini yang juga Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Minggu (6/1/2013).
Kata Zaini, hasil tersebut ternyata sama dengan keputusan Pengurus DKN Garda Bangsa yang sebelumnya menyatakan akan mendukung pernuh Khofifah dalam Pilgub Jatim mendatang.
Dengan Surevei ini, katanya, artinya sososk Khofifah tidak hanya menjadi idola bagi kader Garda Bangsa di Jatim, tapi sudah menjadi idola bagi seluruh pengurus secara nasional.
Sementara hasil survei yang lain meletakkan nama Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jatim) di posisi ketiga terfavorit (14 persen). Menyusul kemudian Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar (8 persen), dan Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa (4 persen).
Seperti diketahui, partai yang didirikan oleh almarhum KH Abdurrahman Wahid ini sedang berupaya untuk mengsung kader NU sebagai pemegang kursi Jatim satu. Dua nama mengkerucut yakni, Khofifah dan Gus Ipul.
Bahkan sebelumnya, melalui ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ada kemungkinan untuk menggandengkan dua kader terbaik NU tersebut. Dua tokoh tersebut, dipandang memiliki pengalaman memimpin yang cukup untuk menduduki posisi gubernur Jatim.
Terutama bagi pengurus Dewan Kordinasi Wilayah (DKW) Garda Bangsa Jawa Timur. Hal itu mencuat setelah underbow Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menggelar survei internal.
Hasil survei tersebut, Ketua PP Muslimat NU ini berada di posisi teratas dengan perolehan 53 persen. Popularitas Khofifah ini mengalahkan mantan Ketua DKN Garda BAngsa Imam Nahrawi dengan perolehan 21 persen.
Ketua Garda Bangsa Jatim Achmad Zaini mengatakan, survei tersebut digelar sepanjang bulan Desember 2012. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi internal Garda Bangsa dalam bersikap untuk menentukan siapa Cagub yang dikendaki dalam Pilgub yang akan digelar pada 29 Agustus 2013 mendatang.
"Hasilnya akan kami rekomendasikan kepada Partai agar menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan siapa calon yang akan diusung dan didukung," kata Zaini yang juga Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Minggu (6/1/2013).
Kata Zaini, hasil tersebut ternyata sama dengan keputusan Pengurus DKN Garda Bangsa yang sebelumnya menyatakan akan mendukung pernuh Khofifah dalam Pilgub Jatim mendatang.
Dengan Surevei ini, katanya, artinya sososk Khofifah tidak hanya menjadi idola bagi kader Garda Bangsa di Jatim, tapi sudah menjadi idola bagi seluruh pengurus secara nasional.
Sementara hasil survei yang lain meletakkan nama Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jatim) di posisi ketiga terfavorit (14 persen). Menyusul kemudian Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar (8 persen), dan Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa (4 persen).
Seperti diketahui, partai yang didirikan oleh almarhum KH Abdurrahman Wahid ini sedang berupaya untuk mengsung kader NU sebagai pemegang kursi Jatim satu. Dua nama mengkerucut yakni, Khofifah dan Gus Ipul.
Bahkan sebelumnya, melalui ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ada kemungkinan untuk menggandengkan dua kader terbaik NU tersebut. Dua tokoh tersebut, dipandang memiliki pengalaman memimpin yang cukup untuk menduduki posisi gubernur Jatim.
(rsa)