Aceh dilanda banjir, 2 rumah hanyut

Kamis, 03 Januari 2013 - 17:03 WIB
Aceh dilanda banjir,...
Aceh dilanda banjir, 2 rumah hanyut
A A A
Sindonews.com - Akibat luapan sungai usai diguyur hujan Desa Beureuneut Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar dilanda banjir. Air kiriman dari pegunungan Seulawah itu menyebabkan ratusan warga mengungsi dan dua rumah hanyut.

Warga mengungsi sejak kemarin malam di Pondok Bersalin Desa (Polindes) setempat. Mayoritas pengungsi perempuan dan anak-anak, mereka tidur di lantai. Kamis (3/1/2013) pagi sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur.

Menurut Kepala Desa Beureuneut Junaidi air datang dari kawasan pegunungan Lamteuba, Aceh Besar. Air juga menghanyutkan hewan ternak warga selain menyapu kebun sekitar aliran sungai.

“Banjir ini paling parah dari sebelumnya,” katanya, Kamis (3/1/2013) pada wartawan.

Sementara itu di Krueng Raya, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, banjir merendam Desa Meunasah Keude, Meunasah Mon, Meunasah Kulam, dan Paya Kameng.

Banjir disebabkan luapan air bah di sungai Krueng Cut Aya di kawasan tersebut.

“Ketinggian air mencapai satu meter,” jelas Neli, warga Desa Meunasah Mon.

Banjir daerah ini menyebabkan sedikitnya 300 kepala keluarga atau sekira 800 jiwa mengungsi. Pengungsian terpusat di Desa Meunasah Mon serta rumah warga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang Aceh Besar, memperkirakan curah hujan akan menurun. Syahrul pengamat di BMKG menyatakan saat ini masih terjadi pusat tekan angin rendah di Samudera Hindia, tepatnya di Barat Daya Sabang.

"Akan membentuk awan hujan yang di wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh," katanya.

Ia menyebutkan hujan masih akan terus menguyur sebagain besar wilayah Aceh. Namun menurutnya hanya awan sedang dengan debit 10 hingga 20 milimeter perhari.

"Kalau kemarin di Aceh Besar di batas ambang wajar mencapai lebih dari 50 militer perhari," jelas Syahrul.

Selain itu BMKG meminta masyarakat mewaspadai pergerakan awan rendah. Syahrul menghimbau agar masyarakat di Aceh Besar menjauh dari pohon dan tempat terbuka.

"Kalau pertumbuhan awan sore, dan terlihat awan rendah 300 meter dari tanah kemungkinan puting beliung dan petir," jelas Syahrul.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9633 seconds (0.1#10.140)