Penderita busung lapar ditemukan di Bone
Kamis, 27 Desember 2012 - 05:14 WIB

Penderita busung lapar ditemukan di Bone
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bocah penderita busung lapar, Resky yang berusia 7 tahun warga dusun Lappaceccae Desa Massenreng Pulu Kecamatan Lamurung Kabupaten Bone ditemukan terbaring di bangsal anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.
Bocah perempuan ini merupakan anak yatim piatu yang telah ditinggal kedua orang tuanya karena sakit empat bulan lalu.
Kini, kondisi fisik penderita busung lapar ini memperihatinkan, selama tujuh hari perawatan RSUD Tenriawaru Watampone, dia tidak bisa menahan rasa sakit diperutnya yang semakin hari semakin membesar. Bocah ini kerap menangis dan tidak bisa tidur karena pengaruh perutnya membuncit.
Menurut Makmur, mulanya perut kemanakannya itu dialami sebulan lalu. Saat itu, gejala-gejala perut semakin membesar. Resky dibawa ke bidan untuk diperiksa dan hasilnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.
"Setelah beberapa hari Bidan desa kami menyuruh ke Rumah Sakit karena katanya busung lapar, tak lama kami pun membawa Resky karena perawatan dengan menggunakan tradisional juga tak mampu mengobatinya. Maklum, kami punya ekonomi lemah," kata Makmur, di RSUD Tenriawaru.
Ironisnya, kerabat bocah yang merawatnya selama seminggu di Rumah Sakit pun mulai mengeluh, akibat biaya tak terduga pulang balik dari rumah ke Rumah Sakit yang berjarak puluhan kilometer.
Tak hanya itu, Makmur yang hanya seorang pengangguran ini juga mengeluhkan biaya obat resep dokter yang dibelinya dari luar apotek rumah sakit.
"Kalau tidak ada obatnya dirumah sakit, kami pun beli di luar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Jaminan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bone, Amrullah Hasda ST, menilai bocah penderita busung lapar ini adalah kekurangan asupan gizi karena kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia dan tidak diperhatikan pertumbuhannya kesehatannya.
"Kami sudah membantu dengan perawatan Jamkesmas. Adapun masalah selanjutnya itu ditangani oleh Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit," ujar Amrullah saat memantau Resky di Rumah Sakit tadi malam.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Dr Andi Alimuddin mengaku belum mengetahui warga yang terkena busung lapar tersebut. Namun dia berjanji akan menelusurinya.
"Besok saya ke rumah sakit, sekarang saya sibuk dulu," ujar Alimuddin kepada SINDO.
Bocah perempuan ini merupakan anak yatim piatu yang telah ditinggal kedua orang tuanya karena sakit empat bulan lalu.
Kini, kondisi fisik penderita busung lapar ini memperihatinkan, selama tujuh hari perawatan RSUD Tenriawaru Watampone, dia tidak bisa menahan rasa sakit diperutnya yang semakin hari semakin membesar. Bocah ini kerap menangis dan tidak bisa tidur karena pengaruh perutnya membuncit.
Menurut Makmur, mulanya perut kemanakannya itu dialami sebulan lalu. Saat itu, gejala-gejala perut semakin membesar. Resky dibawa ke bidan untuk diperiksa dan hasilnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.
"Setelah beberapa hari Bidan desa kami menyuruh ke Rumah Sakit karena katanya busung lapar, tak lama kami pun membawa Resky karena perawatan dengan menggunakan tradisional juga tak mampu mengobatinya. Maklum, kami punya ekonomi lemah," kata Makmur, di RSUD Tenriawaru.
Ironisnya, kerabat bocah yang merawatnya selama seminggu di Rumah Sakit pun mulai mengeluh, akibat biaya tak terduga pulang balik dari rumah ke Rumah Sakit yang berjarak puluhan kilometer.
Tak hanya itu, Makmur yang hanya seorang pengangguran ini juga mengeluhkan biaya obat resep dokter yang dibelinya dari luar apotek rumah sakit.
"Kalau tidak ada obatnya dirumah sakit, kami pun beli di luar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Jaminan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bone, Amrullah Hasda ST, menilai bocah penderita busung lapar ini adalah kekurangan asupan gizi karena kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia dan tidak diperhatikan pertumbuhannya kesehatannya.
"Kami sudah membantu dengan perawatan Jamkesmas. Adapun masalah selanjutnya itu ditangani oleh Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit," ujar Amrullah saat memantau Resky di Rumah Sakit tadi malam.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Dr Andi Alimuddin mengaku belum mengetahui warga yang terkena busung lapar tersebut. Namun dia berjanji akan menelusurinya.
"Besok saya ke rumah sakit, sekarang saya sibuk dulu," ujar Alimuddin kepada SINDO.
(ysw)