Vonis mati Oleng disambut takbir

Vonis mati Oleng disambut takbir
A
A
A
Sindonews.com - Putusan mati Muhammad Soleh alias Oleng, terdakwa kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan terhadap Izzun Nahdiyah (24), mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, oleh majelis hakim Machri Hendra disambut takbir.
"Allah hu akbar," teriak pengunjung sidang di ruang sidang utama PN Tangerang, saat ketua majelis hakim, Machri Hendra membacakan vonisnya, Selasa (19/12/2012).
Teriakan takbir dan pujian syukur tak hanya diucapkan orang tua, keluarga, dan rekan-rekan korban, tetapi juga oleh puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ikut menghadiri pembacaan vonis terhadap Oleng cs.
Usai divonis, Oleng terlihat santai dan tidak bereaksi, tidak ada guratan kesedihan ataupun kemarahan seperti yang dilakukannya dua minggu lalu saat JPU membacakan tuntutan. "Bagaimana terdakwa, apa anda menerima?" Tanya hakim pada Oleng yang duduk dibangku pesakitan.
Oleng yang duduk tepat di depan hakim lalu menghampiri pengacaranya, dan kemudian menjawab pertanyaan hakim. "Saya pikir-pikir Pak Hakim," singkatnya.
Atas jawaban Oleng, majelis hakim memberikan waktu 7 hari bagi Oleng dan pengacaranya untuk pikir-pikir menerima atau tidak putusan hakim pada persidangan hari ini.
Sebelumnya diberitakan, majelis hakim menjatuhkan hukuman mati kepada Muhammad Soleh alias Oleng, karena telah terbukti bersalah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Izzun Nahdiyah, mahasiswi UIN beberapa bulan lalu.
"Allah hu akbar," teriak pengunjung sidang di ruang sidang utama PN Tangerang, saat ketua majelis hakim, Machri Hendra membacakan vonisnya, Selasa (19/12/2012).
Teriakan takbir dan pujian syukur tak hanya diucapkan orang tua, keluarga, dan rekan-rekan korban, tetapi juga oleh puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ikut menghadiri pembacaan vonis terhadap Oleng cs.
Usai divonis, Oleng terlihat santai dan tidak bereaksi, tidak ada guratan kesedihan ataupun kemarahan seperti yang dilakukannya dua minggu lalu saat JPU membacakan tuntutan. "Bagaimana terdakwa, apa anda menerima?" Tanya hakim pada Oleng yang duduk dibangku pesakitan.
Oleng yang duduk tepat di depan hakim lalu menghampiri pengacaranya, dan kemudian menjawab pertanyaan hakim. "Saya pikir-pikir Pak Hakim," singkatnya.
Atas jawaban Oleng, majelis hakim memberikan waktu 7 hari bagi Oleng dan pengacaranya untuk pikir-pikir menerima atau tidak putusan hakim pada persidangan hari ini.
Sebelumnya diberitakan, majelis hakim menjatuhkan hukuman mati kepada Muhammad Soleh alias Oleng, karena telah terbukti bersalah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Izzun Nahdiyah, mahasiswi UIN beberapa bulan lalu.
(san)