Injak Alquran, MUI desak polisi tuntut Oleng

Injak Alquran, MUI desak polisi tuntut Oleng
A
A
A
Sindonews.com – Sudah jatuh tertinpa tangga. Mungkin itu ungkapan yang tepat bagi Muhammad Soleh alias Oleng pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Izzun Nahdiiyah (24) mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Belum kelar kasus pembunuhan yang menjeratnya. Kini MUI Kota Tangerang mendesak, pihak kepolisian untuk mengusut perbuatan Oleng, karena telah menodai agama Islam dengan menginjak kitab sucinya.
"Oleng telah melakukan penodaan agama, haram hukumnya kitab suci diinjak. Kelakuan Oleng harus dituntut ke ranah pidana,” kata Sekjen MUI Kota Tangerang, H Chaeruddin, Kamis (6/12/2012).
Chaerudin mengatakan, perbuatan Oleng tak lagi jadi delik aduan, tapi menjadi delik umum. Dimana tindakan tidak terpuji pelaku dilakukan dihadapan orang banyak, terlebih-lebih dihadapan aparat penegak hukum.
"Untuk membuat orang lain percaya dengan perkataannya, tidak bisa ia melakukan tindakan tersebut, bersumpah atas nama kitab suci sudah paling tinggi. Tapi tindakan terdakwa sudah benar-benar menodai perasaan umat muslim, dan ini penodaan agama," tegasnya lagi.
Ia mengaku, saat ini pihaknya tengah membicarakan tindakan pelaku untuk segera mengambil sikap terkait insiden tersebut.
"Sedang kita bahas," ucapnya.
Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) Kota Tangerang juga mengecam aksi yang dilakukan oleh Oleng. Bahkan, FPI Kota Tangerang mengancam akan mengawal sidang oleng di PN Tangerang.
Seperti diberitakan sebelumnya, M Soleh alias Oleng berbuat onar di hadapan sidang setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa dengan hukuman mati. Sementara 5 terdakwa lainnya dituntut seumur hidup.
Ke enam terdakwa disidang dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi UIN, Izzun Nahdiyah beberapa bulan lalu. Rencananya persidangan akan dilanjutkan pada Selasa mendatang dengan agenda pembelaan.
Belum kelar kasus pembunuhan yang menjeratnya. Kini MUI Kota Tangerang mendesak, pihak kepolisian untuk mengusut perbuatan Oleng, karena telah menodai agama Islam dengan menginjak kitab sucinya.
"Oleng telah melakukan penodaan agama, haram hukumnya kitab suci diinjak. Kelakuan Oleng harus dituntut ke ranah pidana,” kata Sekjen MUI Kota Tangerang, H Chaeruddin, Kamis (6/12/2012).
Chaerudin mengatakan, perbuatan Oleng tak lagi jadi delik aduan, tapi menjadi delik umum. Dimana tindakan tidak terpuji pelaku dilakukan dihadapan orang banyak, terlebih-lebih dihadapan aparat penegak hukum.
"Untuk membuat orang lain percaya dengan perkataannya, tidak bisa ia melakukan tindakan tersebut, bersumpah atas nama kitab suci sudah paling tinggi. Tapi tindakan terdakwa sudah benar-benar menodai perasaan umat muslim, dan ini penodaan agama," tegasnya lagi.
Ia mengaku, saat ini pihaknya tengah membicarakan tindakan pelaku untuk segera mengambil sikap terkait insiden tersebut.
"Sedang kita bahas," ucapnya.
Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) Kota Tangerang juga mengecam aksi yang dilakukan oleh Oleng. Bahkan, FPI Kota Tangerang mengancam akan mengawal sidang oleng di PN Tangerang.
Seperti diberitakan sebelumnya, M Soleh alias Oleng berbuat onar di hadapan sidang setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa dengan hukuman mati. Sementara 5 terdakwa lainnya dituntut seumur hidup.
Ke enam terdakwa disidang dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi UIN, Izzun Nahdiyah beberapa bulan lalu. Rencananya persidangan akan dilanjutkan pada Selasa mendatang dengan agenda pembelaan.
(stb)