Rumah dimaling, wartawan TV One duel dengan maling

Rumah dimaling, wartawan TV One duel dengan maling
A
A
A
Sindonews.com - Rumah seorang kontributor TV One Koesnaedi (Baduy), di Gang Pintu Hek, Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, dini hari tadi disantroni kawanan maling. Nahas, mereka tak berhasil membawa apa-apa dari rumah Baduy karena takut diajak duel.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Baduy saat itu mendengar suara pintu berdecit di dalam rumahnya saat hendak tidur, Merasa curiga, Baduy akhirnya mengintip dari kamar.
"Saya lihat ada orang di dalam rumah sedang mengendap-endap, langsung saja saya sergap," ujar Baduy, di lokasi kejadian, Tangerang, Selasa (27/11/2012).
Dia menambahkan, maling tersebut kaget saat aksinya dipergoki. Merasa marah dengan kedatangan tamu tak diundang itu, Baduy kemudian mengangkat kursi yang ada di ruang tamu, lalu melemparnya ke arah maling tersebut. Mendapat serangan mendadak, maling itu kabur.
Melihat maling melarikan diri dari rumahnya, Baduy lalu berteriak "maling" dan banyak warga sekitar berdatangan. Warga kemudian mencari para pelaku ke segala penjuru, namun para pelaku sudah menghilang.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Baduy saat itu mendengar suara pintu berdecit di dalam rumahnya saat hendak tidur, Merasa curiga, Baduy akhirnya mengintip dari kamar.
"Saya lihat ada orang di dalam rumah sedang mengendap-endap, langsung saja saya sergap," ujar Baduy, di lokasi kejadian, Tangerang, Selasa (27/11/2012).
Dia menambahkan, maling tersebut kaget saat aksinya dipergoki. Merasa marah dengan kedatangan tamu tak diundang itu, Baduy kemudian mengangkat kursi yang ada di ruang tamu, lalu melemparnya ke arah maling tersebut. Mendapat serangan mendadak, maling itu kabur.
Melihat maling melarikan diri dari rumahnya, Baduy lalu berteriak "maling" dan banyak warga sekitar berdatangan. Warga kemudian mencari para pelaku ke segala penjuru, namun para pelaku sudah menghilang.
(san)