2013, angka kemiskinan di OKI ditargetkan turun
Jum'at, 12 Oktober 2012 - 16:07 WIB

2013, angka kemiskinan di OKI ditargetkan turun
A
A
A
Sindonews.com – Angka Kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun 2013 mendatang ditargetkan turun menjadi 13,67 persen, di tahun 2012 ini angka kemiskinan di OKI masih berada diangka 15,25% persen dari jumlah penduduk 742.374 jiwa penduduk, yang tersebar di 18 kecamatan dan 321 Desa/Kelurahan.
Bupati OKI Ishak Mekki mengatakan angka kemiskinan di OKI terus menurun sejak 2008 sebesar 17,67 persen. Kemudian pada tahun ini turun menjadi 15,25 persen. Kita yakintarget kita dari pemerintah daerah angka kemiskinan turun menjadi 13,67 persen,” ungkap Ishak menjelaskan usai sidang paripurna memperingati hari Ulang Tahun (HUT) OKI ke-67, di Gedung DPRD OKI, Jumat (12/10/2012).
Data tersebut menurut Bupati mengacu pada data yang dikeluarkan oleh badan Pusat statistik (BPS) Kabupaten OKI, dengan menurunya angka kemiskinan maka pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 ekonomi OKI tumbuh 6,90 persen. Angka ini melampaui pencapaian di tingkat nasional yang mencatat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen.
“Tentu ini merupakan sebuah gambaran positif dari perekonomian masyarakat di Kabupaten OKI,” katanya.
Selain itu imbasnya juga pada angka pengangguran yang juga mengalami penurunan, tercatat pada tahun 2011 mengalami penurunan yang relatif besar dibandingkan tahun 2010, yaitu menurun dari 7,46 persen menjadi 4,68 persen atau menurun sekitar 3,27 persen. begitu juga Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten OKI pada tahun 2011 mencapai 70,95 persen.
“Angka ini mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2008 sebesar 69,64 persen, tahun 2009 sebesar 70,06 persen, dan tahun 2010 sebesar 70,61 persen,” ungkapnya.
Untuk menjadikan daerah kabupaten OKI sebagai daerah yang lebih baik dan sejahtera kata Ishak, selain membutuhkan kesungguhan juga harus memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. “Oleh karena itu anggaran pembangunan juga menjadi tolok ukur yang signifikan, agar dapat menyentuh setiap bidang pembangunan baik fisik maupun non fisik,” ujarnya.
Untuk pembiayaan daerah, jika dilihat dari APBD Kabupaten OKI dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 sebesar Rp882.283.932.432, dan pada tahun 2012 sebelum perubahan sebesar Rp1.262.011.534.275.
“Sejalan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan Penerimaan Asli Daerah yang cukup signifikan, selama kurun waktu empat tahun terakhir ini, pada tahun 2012 ditargetkan sebesar Rp41.061.239.696,” tambahnya.
Dalam konteks pembangunan masyarakat, dijelaskan Bupati, bahwa Kabupaten OKI memacu pada peningkatan angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) dari sektor pendidikan dan kesehatan, melalui kebijakan sekolah dan berobat gratis, melengkapi sarana prasarana pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kesehatan.
”Dengan demikian pada akhirnya upaya peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia akan dapat dicapai,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPRD OKI, H Yusuf Mekki, berharap memasuki usia yang ke-67 tahun, Pemkab OKI harus terus meningkatkan pembangunan baik Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur.
”Jika pembangunan terus maju, maka dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat, kesejahteraan dan angka kemiskinan bisa terus menurun,” pungkasnya.
Bupati OKI Ishak Mekki mengatakan angka kemiskinan di OKI terus menurun sejak 2008 sebesar 17,67 persen. Kemudian pada tahun ini turun menjadi 15,25 persen. Kita yakintarget kita dari pemerintah daerah angka kemiskinan turun menjadi 13,67 persen,” ungkap Ishak menjelaskan usai sidang paripurna memperingati hari Ulang Tahun (HUT) OKI ke-67, di Gedung DPRD OKI, Jumat (12/10/2012).
Data tersebut menurut Bupati mengacu pada data yang dikeluarkan oleh badan Pusat statistik (BPS) Kabupaten OKI, dengan menurunya angka kemiskinan maka pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 ekonomi OKI tumbuh 6,90 persen. Angka ini melampaui pencapaian di tingkat nasional yang mencatat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen.
“Tentu ini merupakan sebuah gambaran positif dari perekonomian masyarakat di Kabupaten OKI,” katanya.
Selain itu imbasnya juga pada angka pengangguran yang juga mengalami penurunan, tercatat pada tahun 2011 mengalami penurunan yang relatif besar dibandingkan tahun 2010, yaitu menurun dari 7,46 persen menjadi 4,68 persen atau menurun sekitar 3,27 persen. begitu juga Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten OKI pada tahun 2011 mencapai 70,95 persen.
“Angka ini mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2008 sebesar 69,64 persen, tahun 2009 sebesar 70,06 persen, dan tahun 2010 sebesar 70,61 persen,” ungkapnya.
Untuk menjadikan daerah kabupaten OKI sebagai daerah yang lebih baik dan sejahtera kata Ishak, selain membutuhkan kesungguhan juga harus memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. “Oleh karena itu anggaran pembangunan juga menjadi tolok ukur yang signifikan, agar dapat menyentuh setiap bidang pembangunan baik fisik maupun non fisik,” ujarnya.
Untuk pembiayaan daerah, jika dilihat dari APBD Kabupaten OKI dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 sebesar Rp882.283.932.432, dan pada tahun 2012 sebelum perubahan sebesar Rp1.262.011.534.275.
“Sejalan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan Penerimaan Asli Daerah yang cukup signifikan, selama kurun waktu empat tahun terakhir ini, pada tahun 2012 ditargetkan sebesar Rp41.061.239.696,” tambahnya.
Dalam konteks pembangunan masyarakat, dijelaskan Bupati, bahwa Kabupaten OKI memacu pada peningkatan angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) dari sektor pendidikan dan kesehatan, melalui kebijakan sekolah dan berobat gratis, melengkapi sarana prasarana pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kesehatan.
”Dengan demikian pada akhirnya upaya peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia akan dapat dicapai,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPRD OKI, H Yusuf Mekki, berharap memasuki usia yang ke-67 tahun, Pemkab OKI harus terus meningkatkan pembangunan baik Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur.
”Jika pembangunan terus maju, maka dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat, kesejahteraan dan angka kemiskinan bisa terus menurun,” pungkasnya.
(azh)