Sertifikasi ulama bukan solusi hadapi teroris
A
A
A
Sindonews.com - Wacana sertifikasi ulama terus mendapat sorotan dari berbagai pihak. Sertifikasi ulama dipandang belum bisa menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi masalah teroris di Indonesia.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengatakan masalah teroris ini tidak bisa dipandang hingga wacana sertifikasi ulama. Masalah ulama ini jelas jauh berbeda dengan masalah teroris.
“Menurut saya belum diperlukan, kalau dilakukan (sertifikasi ulama) nanti minta honor lagi,” ungkap Irman Gusman menjelaskan kepada wartawan setelah acara pucak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Forum Kumunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) di Gramedia Expo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (12/9/2012).
Untuk itu, lanjutnya, para ulama ini harus bisa melakukan koordinasi dengan masyarakat. Kemudian mampu menunjukkan keteladanan sebagai tokoh agama dan juga mampu menjadi panutan. Dengan penujukkan nilai-nilai tersebut lebih penting dan menjadi pokok dari pada sekedar simbol-simbol seperti sertifikasi tersebut.
Irman Gusman meminta supaya FKPPI mampu menjadi pendorong terciptanya nasionalisme demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia juga meminta pada FKPPI untuk tetap berkomitmen menegakkan empat pilar bangsa, yaitu NKRI, Pancasila, UU Dasar 45 dan Bhineka Tunggal Eka.
“DPD mendorong FKPPI untuk supaya tampil di depan sebagai solusi dan penyempurnaan sistem guna tetap terwujud dan tegaknya empat pilar bangsa,” katanya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengatakan masalah teroris ini tidak bisa dipandang hingga wacana sertifikasi ulama. Masalah ulama ini jelas jauh berbeda dengan masalah teroris.
“Menurut saya belum diperlukan, kalau dilakukan (sertifikasi ulama) nanti minta honor lagi,” ungkap Irman Gusman menjelaskan kepada wartawan setelah acara pucak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Forum Kumunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) di Gramedia Expo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (12/9/2012).
Untuk itu, lanjutnya, para ulama ini harus bisa melakukan koordinasi dengan masyarakat. Kemudian mampu menunjukkan keteladanan sebagai tokoh agama dan juga mampu menjadi panutan. Dengan penujukkan nilai-nilai tersebut lebih penting dan menjadi pokok dari pada sekedar simbol-simbol seperti sertifikasi tersebut.
Irman Gusman meminta supaya FKPPI mampu menjadi pendorong terciptanya nasionalisme demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia juga meminta pada FKPPI untuk tetap berkomitmen menegakkan empat pilar bangsa, yaitu NKRI, Pancasila, UU Dasar 45 dan Bhineka Tunggal Eka.
“DPD mendorong FKPPI untuk supaya tampil di depan sebagai solusi dan penyempurnaan sistem guna tetap terwujud dan tegaknya empat pilar bangsa,” katanya.
(azh)