Siberut Barat Daya diterjang banjir 2,5 meter
Rabu, 05 September 2012 - 13:04 WIB

Siberut Barat Daya diterjang banjir 2,5 meter
A
A
A
Sindonews.com - Dusun Peipei, Desa Taileleu Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), diterjang banjir. Akibatnya, 21 rumah dikabarkan hanyut terseret arus banjir.
Kepala Puskemas Muara Siberut Tony Ruslim mengatakan, ketinggian air akibat banjir tersebut mencapai 2,5 meter. Ketinggian air membuat rumah warga termasuk rumah dinas Camat Siberut Barat Daya tergenang banjir.
“Untuk korban jiwa dari laporan warga kepada saya tidak ada, dan tim kesehatan sudah diberangkatkan ke daerah tersebut,” ujar Tony menjelaskan kepada wartawan, Rabu (5/9/2012).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Dinas Sosial dan tim kesehatan sudah turun ke daerah itu. “Pemerintah segera memberikan bantuan dan tim sudah diberangkatkan tadi pagi,” katanya.
Daerah di Siberut Barat Daya ini tidak memiliki alat telekomonikasi berupa telepon maupun telepon seluler. Untuk bisa menghubungi daerah itu satu-satunya warga harus naik bukit dengan jalan kaki selama satu jam karena baru dapat sinyal dari Pulau Sipora, sementara lokasi bencana berada di Pulau Siberut. Alternatif lainnya bisa menghubungi daerah tersebut memakai alat telekomonikasi radio.
“Kita memang mendapat kabar dari warga Taileleu, mereka mengontak kita tadi pagi sekira pukul 04.00 WIB di Peipei terjadi banjir akibat luapan sungai di daerah itu," ujar Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko.
Kepala Puskemas Muara Siberut Tony Ruslim mengatakan, ketinggian air akibat banjir tersebut mencapai 2,5 meter. Ketinggian air membuat rumah warga termasuk rumah dinas Camat Siberut Barat Daya tergenang banjir.
“Untuk korban jiwa dari laporan warga kepada saya tidak ada, dan tim kesehatan sudah diberangkatkan ke daerah tersebut,” ujar Tony menjelaskan kepada wartawan, Rabu (5/9/2012).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Dinas Sosial dan tim kesehatan sudah turun ke daerah itu. “Pemerintah segera memberikan bantuan dan tim sudah diberangkatkan tadi pagi,” katanya.
Daerah di Siberut Barat Daya ini tidak memiliki alat telekomonikasi berupa telepon maupun telepon seluler. Untuk bisa menghubungi daerah itu satu-satunya warga harus naik bukit dengan jalan kaki selama satu jam karena baru dapat sinyal dari Pulau Sipora, sementara lokasi bencana berada di Pulau Siberut. Alternatif lainnya bisa menghubungi daerah tersebut memakai alat telekomonikasi radio.
“Kita memang mendapat kabar dari warga Taileleu, mereka mengontak kita tadi pagi sekira pukul 04.00 WIB di Peipei terjadi banjir akibat luapan sungai di daerah itu," ujar Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko.
(azh)