Polres Muaraenim gelar razia dadakan di LP
Kamis, 30 Agustus 2012 - 17:20 WIB

Polres Muaraenim gelar razia dadakan di LP
A
A
A
Sindonews.com - Jajaran Polres Muaraenim melaksanakan razia atau penggeledahan mendadak di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Kabupaten Muaraenim. Telihat, penggeledahan di lakukan secara tertutup dan penjagaan ketat dengan melibatkan sedikitnya 150 personel kepolisian yang di pimpin langsung oleh Wakapolres Muaraenim Kompol Rifka Patoni.
Wakapolres Muaraenim Kompol Rifka Patoni melalui Kasat Reskrim AKP. Marully Pardede mengatakan, secara teknis razia di lakukan dari blok ke blok. Dimana setiap blok terdiri dari tiga sel yang di bagi kamar per kamar. Dalam hal ini, para narapidana dilakukan penggeledahan tubuhnya ataupun isi tas masing-masing. Adapun,target sasaran di antaranya narkoba atau pun benda-benda terlarang lainnya seperti senjata tajam (Sajam) ataupun senjata api (senpi). Razia ini dilakukan mulai sekitar pukul 09.00- 12.00 WIB.
"Razia ini, merupakan upaya preventif dari pihak terkait dan berbagai fungsi lainnya untuk menghindari adanya peredaran narkoba ataupun keberadaan benda terlarang lainnya," ujar Marully di halaman LP II B Muaraenim, Kamis (30/8/2012).
Menurut Marully, selama ini kerap disinyalir terjadi beberapa kejadian dan penemuan barang-barang yang tidak pada tempatnya di lingkungan Lapas. Namun, dalam razia di LP Kelas II B ini, petugas tidak menemukan adanya benda-benda terlarang yang di maksud.
"Sejauh ini, kita hanya menemukan korek api, silet, dan telepon seluler," terang Marully
Marully menuturkan, untuk benda-benda yang tidak berkaitan dengan pidana maka menjadi tanggungjawab sipir. Sehingga, akan dikoordinasikan dengan pihak LP. Sementara, bila memang di temukan atau terindikasi benda-benda yang masuk dalam hukum pidana maka akan langsung diamankan dan diproses lebih lanjut.
"Rencananya razia ini akan di lakukan secara rutin sesuai dengan koordinasi dengan pihak LP," ucap dia
Sementara itu, Kepala LP Kelas II B Imam Purwanto menuturkan, pelaksanaan razia ataupun penggeledahan dari pihak Polres sesuai dengan rencana program aksi Nasional. Selain antisipasi narkoba dan benda terlarang di dalam LP, sasaran lain adalah Wilayah bebas korupsi (WBK) Seperti menghilangkan pungutan liar (pungli) di lingkungan LP ataupun menghapuskan bayaran. Saat ini, lanjut Imam, pihak Lapas juga sedang mengupayakan penerapan Sistem Data base Kemasyarakatan (SDK) dengan cara online ke kantor pusat Dirjen Pemasyarakatan. Ditargetkan SDK ini sudah terealisasi pada November 2012, mendatang. Sebelumnya, DBS telah di terapkan di Lapas Muara Dua, Ogan Komering Ulu (OKU), Pagaralam dan Prabumulih.
"Hal lain yang akan kita optimalkan adalah pelaksanaan kunjungan, asimilasi, dan cuti," terang Imam
Terkait penemuan telepom seluler memang kerap terjadi. Sebelumnya, pada razia intern yang di gelar pada Jumat-Sabtu (24-25) Agustus lalu, pihaknya menemukan sebanyak 29 unit HP. Masing-masing 11 unit di blok wanita dan 18 unit di blok laki-laki. Razia intern rutin di laksanakan sebanyak tiga hingga empat kali seminggu.
"Memang petugas kita memang sering kecolongan terhadap masuknya benda-benda yang bukan selayaknya seperti HP dari luar. Hal ini, karena keterbatasan kita. Seperti kurangnya SDM ataupun fasilitas" terang dia
Untuk saat ini, kata Imam, LP Kelas II B tidak memiliki petugas sipir wanita. Sehingga, pada saat melakukan pemeriksaan atau razia bagi para pengunjung ataupun narapidana menjadi sangat terkendala. Hal lain, untuk memudahkan sistem pemeriksaan LP Kelas II B membutuhkan fasilitas sinar X- ray dan CCTV.
"Dengan adanya teknologi semacam itu di LP maka dapat membantu kinerja Lapas," ucapnya.
Wakapolres Muaraenim Kompol Rifka Patoni melalui Kasat Reskrim AKP. Marully Pardede mengatakan, secara teknis razia di lakukan dari blok ke blok. Dimana setiap blok terdiri dari tiga sel yang di bagi kamar per kamar. Dalam hal ini, para narapidana dilakukan penggeledahan tubuhnya ataupun isi tas masing-masing. Adapun,target sasaran di antaranya narkoba atau pun benda-benda terlarang lainnya seperti senjata tajam (Sajam) ataupun senjata api (senpi). Razia ini dilakukan mulai sekitar pukul 09.00- 12.00 WIB.
"Razia ini, merupakan upaya preventif dari pihak terkait dan berbagai fungsi lainnya untuk menghindari adanya peredaran narkoba ataupun keberadaan benda terlarang lainnya," ujar Marully di halaman LP II B Muaraenim, Kamis (30/8/2012).
Menurut Marully, selama ini kerap disinyalir terjadi beberapa kejadian dan penemuan barang-barang yang tidak pada tempatnya di lingkungan Lapas. Namun, dalam razia di LP Kelas II B ini, petugas tidak menemukan adanya benda-benda terlarang yang di maksud.
"Sejauh ini, kita hanya menemukan korek api, silet, dan telepon seluler," terang Marully
Marully menuturkan, untuk benda-benda yang tidak berkaitan dengan pidana maka menjadi tanggungjawab sipir. Sehingga, akan dikoordinasikan dengan pihak LP. Sementara, bila memang di temukan atau terindikasi benda-benda yang masuk dalam hukum pidana maka akan langsung diamankan dan diproses lebih lanjut.
"Rencananya razia ini akan di lakukan secara rutin sesuai dengan koordinasi dengan pihak LP," ucap dia
Sementara itu, Kepala LP Kelas II B Imam Purwanto menuturkan, pelaksanaan razia ataupun penggeledahan dari pihak Polres sesuai dengan rencana program aksi Nasional. Selain antisipasi narkoba dan benda terlarang di dalam LP, sasaran lain adalah Wilayah bebas korupsi (WBK) Seperti menghilangkan pungutan liar (pungli) di lingkungan LP ataupun menghapuskan bayaran. Saat ini, lanjut Imam, pihak Lapas juga sedang mengupayakan penerapan Sistem Data base Kemasyarakatan (SDK) dengan cara online ke kantor pusat Dirjen Pemasyarakatan. Ditargetkan SDK ini sudah terealisasi pada November 2012, mendatang. Sebelumnya, DBS telah di terapkan di Lapas Muara Dua, Ogan Komering Ulu (OKU), Pagaralam dan Prabumulih.
"Hal lain yang akan kita optimalkan adalah pelaksanaan kunjungan, asimilasi, dan cuti," terang Imam
Terkait penemuan telepom seluler memang kerap terjadi. Sebelumnya, pada razia intern yang di gelar pada Jumat-Sabtu (24-25) Agustus lalu, pihaknya menemukan sebanyak 29 unit HP. Masing-masing 11 unit di blok wanita dan 18 unit di blok laki-laki. Razia intern rutin di laksanakan sebanyak tiga hingga empat kali seminggu.
"Memang petugas kita memang sering kecolongan terhadap masuknya benda-benda yang bukan selayaknya seperti HP dari luar. Hal ini, karena keterbatasan kita. Seperti kurangnya SDM ataupun fasilitas" terang dia
Untuk saat ini, kata Imam, LP Kelas II B tidak memiliki petugas sipir wanita. Sehingga, pada saat melakukan pemeriksaan atau razia bagi para pengunjung ataupun narapidana menjadi sangat terkendala. Hal lain, untuk memudahkan sistem pemeriksaan LP Kelas II B membutuhkan fasilitas sinar X- ray dan CCTV.
"Dengan adanya teknologi semacam itu di LP maka dapat membantu kinerja Lapas," ucapnya.
(azh)