Trio pembantai keluarga di Bali terancam hukuman mati

Trio pembantai keluarga di Bali terancam hukuman mati
A
A
A
Sindonews.com - Tiga terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Perumahan Kampial Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, dijerat jaksa penuntut di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Adapun dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut Wayan Widana terhadap tiga terdakwa dari lima terdakwa adalah pasal 340 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Ketiga terdakwa masing-masing Abdul Kodir (36), Safa’at (32), dan Sugiono (21), menjalani persidangan pertama di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Senin (13/8/2012).
"Kami meminta majelis hakim agar menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada terdakwa atas tindak perbuatan yang dilakukannya," ucap jaksa Widana di hadapan majelis hakim yang diketuai Gunawan Tri Budiono.
Sebagaimama surat dakwaan, jaksa menyatakan terdakwa dengan sengaja merencanakan kejahatan merampas nyawa satu keluarga terdiri tiga orang.
Satu keluarga yang menjadi korban kebiadaban ketiga terdakwa dibantu dua rekannya adalah I Made Purnabawa (28), istrinya Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (27), dan anak perempuannya Ni Wayan Risna Ayu Dewi (9).
Usai dibantai di rumahnya, mayat ketiga korban langsung dimasukkan dalam mobil Innova lalu dibuang di kebun milik warga di Kabupaten Jembrana, atau berjarak sekira 150 kilometer dari rumahnya di Perumahan Kampial Residen pada 20 Februari 2012.
Akhirnya, polisi berhasil membekuk para terdakwa saat melarikan diri di Situbondo dan Probolinggo, Jawa Timur.
Dalam persidangan terungkap pula, peran masing-masing ketiga terdakwa sebagai eksekutor keluarga Purnabawa.
Dalang aksi keji diketahui adalah pasangan suami istri, Heru Hedriyanto (25) dan istrinya Putu Anita Sukra Dewi (21) yang akan menjalani persidangan Selasa 14 Agustus 2012, besok.
Atas dakwaan jaksa, tim kuasa hukum terdakwa yang diwakili Edy Hartaka menyatakan tidak akan mengajukan keberatan atas dakwaan jaksa.
Adapun dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut Wayan Widana terhadap tiga terdakwa dari lima terdakwa adalah pasal 340 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Ketiga terdakwa masing-masing Abdul Kodir (36), Safa’at (32), dan Sugiono (21), menjalani persidangan pertama di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Senin (13/8/2012).
"Kami meminta majelis hakim agar menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada terdakwa atas tindak perbuatan yang dilakukannya," ucap jaksa Widana di hadapan majelis hakim yang diketuai Gunawan Tri Budiono.
Sebagaimama surat dakwaan, jaksa menyatakan terdakwa dengan sengaja merencanakan kejahatan merampas nyawa satu keluarga terdiri tiga orang.
Satu keluarga yang menjadi korban kebiadaban ketiga terdakwa dibantu dua rekannya adalah I Made Purnabawa (28), istrinya Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (27), dan anak perempuannya Ni Wayan Risna Ayu Dewi (9).
Usai dibantai di rumahnya, mayat ketiga korban langsung dimasukkan dalam mobil Innova lalu dibuang di kebun milik warga di Kabupaten Jembrana, atau berjarak sekira 150 kilometer dari rumahnya di Perumahan Kampial Residen pada 20 Februari 2012.
Akhirnya, polisi berhasil membekuk para terdakwa saat melarikan diri di Situbondo dan Probolinggo, Jawa Timur.
Dalam persidangan terungkap pula, peran masing-masing ketiga terdakwa sebagai eksekutor keluarga Purnabawa.
Dalang aksi keji diketahui adalah pasangan suami istri, Heru Hedriyanto (25) dan istrinya Putu Anita Sukra Dewi (21) yang akan menjalani persidangan Selasa 14 Agustus 2012, besok.
Atas dakwaan jaksa, tim kuasa hukum terdakwa yang diwakili Edy Hartaka menyatakan tidak akan mengajukan keberatan atas dakwaan jaksa.
(ysw)