Menag segera umumkan investigasi korupsi pengadaan Alquran

Sabtu, 23 Juni 2012 - 16:01 WIB
Menag segera umumkan investigasi korupsi pengadaan Alquran
Menag segera umumkan investigasi korupsi pengadaan Alquran
A A A
Sindonews.com - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan, pihaknya segera akan mengumumkan hasil investigasi dugaan korupsi pengadaan Alquran di Kementrian Agama.

Hasil investigasi itu, paling lambat akan diumumkan secara terbuka satu pekan ke depan atau tujuh hari lagi.

"Paling lambat satu pekan ke depan, Kemenag akan memberitahukan kepada publik hasil investigasi itu," tegas Suryadharma Ali saat silaturahmi dengan ulama di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (23/6/2012).

Kata Suryadhama Ali, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi kasus tersebut.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini sendiri mengaku terkejut mendengar hasil temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi di kementriannya.

Meskipun pihak KPK belum menjelaskan secara rinci terkait kerugiaan negara yang ditimbulkan akibat korupsi itu, namun pihaknya perlu bergerak untuk turut menyelidiki.

Seperti diketahui, terkait dugaan kasus korupsi pengadaan Alquran, Kemenag telah membentuk tim audit internal terdiri atas tiga orang.

Inspektur Jenderal Kemenag M Suparta mengatakan, tim tersebut akan memeriksa berkas pengadaan Alquran yang berlangsung pada 2009, 2010, dan 2011. Menurut dia, dibutuhkan waktu sekitar empat hari untuk memeriksa seluruh berkas pengadaan tersebut.

“Kita sudah membentuk tim yang secara khusus bertugas menyelidiki berkas pengadaan Alquran itu,” ungkap Suparta di Jakarta, Jumat 22 Juni 2012 lalu.

Meski sebelumnya tidak pernah diketahui adanya penyimpangan dalam proyek pengadaan Alquran, Suparta mengakui jika pengadaan paling rawan terjadi adalah pada 2011.

Hal itu disebabkan nilai anggaran pengadaan cukup besar, mencapai Rp22 miliar lebih. Dia juga mengakui kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap semua laporan keuangan di Kemenag dengan alasan keterbatasan tenaga yang dimiliki.

“Kami hanya punya 153 auditor, padahal Kemenag memiliki 4.400 lebih satuan kerja,” ujarnya.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5371 seconds (0.1#10.140)