Marak bentrok, warga sudah frustasi
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya kerusuhan, bentrokan, dan konflik sosial disebabkan karena ketidakpuasan rakyat terhadap negara. Rakyat merasakan ketidakadilan sosial. Akibatnya, ada rasa frustasi yang terbentuk di kalangan masyarakat kelas bawah.
Sosiolog dari Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Didi Turmudzi mengatakan rasa frustasi sosial itu berubah menjadi amarah dan nafsu untuk saling menyakiti.
”Mereka turun ke jalan dengan penuh emosi.Mereka saling membunuh satu sama lain, ini karena ketidakhadiran negara,” ujar Didi saat dihubungi, Rabu 19 Juni 2012.
Menurutnya, negara membiarkan masyarakat terbelenggu rasa ketidakpuasan dan ketidakdilan. Rakyat mengalami tekanan hidup luar biasa. Mereka tak bisa lagi mengandalkan negara.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bermain dan memiliki kepentingan. Hal itu berujung pada berbagai kerusuhan dan tindak kekerasan yang hampir masif dilakukan.(azh)
Sosiolog dari Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Didi Turmudzi mengatakan rasa frustasi sosial itu berubah menjadi amarah dan nafsu untuk saling menyakiti.
”Mereka turun ke jalan dengan penuh emosi.Mereka saling membunuh satu sama lain, ini karena ketidakhadiran negara,” ujar Didi saat dihubungi, Rabu 19 Juni 2012.
Menurutnya, negara membiarkan masyarakat terbelenggu rasa ketidakpuasan dan ketidakdilan. Rakyat mengalami tekanan hidup luar biasa. Mereka tak bisa lagi mengandalkan negara.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bermain dan memiliki kepentingan. Hal itu berujung pada berbagai kerusuhan dan tindak kekerasan yang hampir masif dilakukan.(azh)
()