Dengar bisikan gaib, bapak cekik anak hingga tewas
A
A
A
Sindonews.com - Mengaku mendapat bisikan gaib, Ahmad Fathoni (39) warga Perumahan Griya Kebonagung Blok E2 No 20, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) tega menghabisi nyawa Avita Maharani Putri yang tak lain anak kandungnya sendiri. Avita tewas setelah dipukul dan dicekik oleh Fathoni.
Pengakuan itu disampaikan Fathoni saat dia diperiksa petugas di Mapolsek Sukodono, Senin (11/6/2012). Bisikan itu seolah menuntunnya membunuh anaknya sendiri.
Bermula hari Jumat dini hari, dia bermimpi bertemu dengan sesosok makhluk hitam tinggi besar. Dalam mimpi itu, Fathoni mendapat bisikan gaib. Bisikan tersebut mengatakan kepada Fathoni jika ingin cepat kaya, dia harus membunuh anaknya yang paling kecil.
Semenjak itu, dia terus kepikiran akan kebenaran mimpinya itu. Selain itu, dia melihat anaknya bungsu dari tiga bersaudara selama ini sakit-sakitan. Bahkan dia menduga anaknya terkena santet.
Selama dua hari dia kepikiran atas mimpinya ini. Namun dia juga sempat ragu dengan mimpinya ini, apalagi sampai harus membunuh anaknya. Minggu 10 Juni siang dia pun kembali mengalami mimpi yang sama.
"Fathoni mengaku melakukan semua itu setelah mendapat bisikan dalam mimpinya itu. Tapi kita masih mendalami kasusnya," ujar Kapolsek Sukodono AKP Redik Tribawono.
Kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban jiwa ini masih ditangani Polsek Sukodono. Untuk keperluan penyidikan kasus ini, Ahmad Fathoni diamankan polisi dan beberapa barang bukti juga diamankan dari lokasi kejadian.
Informasi yang diperoleh, kejadian bermula ketia Avita Maharani dan ibunya Susiani berada di dalam kamar, Minggu (10/6) sekitar pukul 12.00 WIB. Tiba-tiba Fathoni masuk kamar sambil berbicara kalau keluarganya terganggu karena ada yang menyantet.
Dia kemudian mengatakan kepada Susiani dan anaknya akan menyembuhkan santet dari tubuh istri dan anaknya tersebut.
"Kamu sepertinya ada yang menyantet, akan aku sembuhkan," ujar Kapolsek Sukodono AKP Redik Tribawanto menirukan perkataan Fathoni yang sudah diperiksa d Mapolsek Sukodono.
Setelah berkata demikian, Fathoni kemudian memegang tubuh anaknya dan sesaat kemudian kedua tangannya mencekik leher bocah mungil itu. Mengetahui gelagat tidak beres pada suaminya, Susiani berusaha mengambil anaknya, namun dia juga diancam akan dibunuh.
Fathoni kemudian menampar wajah anaknya. Setelah beberapa kali menampar wajah anaknya dengan maksud agar hal gaib yang merasuki anaknya keluar, Fathoni kemudian mencekik leher anaknya.
Melihat kelakuan suaminya tidak wajar, Susiani kemudian berteriak minta tolong dan warga berdatangan ke rumah itu. Warga kemudian berusaha mengamankan Fathoni yang kelihatan seperti orang kesurupan. Melihat kondisi Avita lemah, warga kemudian melarikan bocah kecil ini ke Rumah Sakit Rahman Rahim, Sukodono.
Meski diberikan pertolongan medis, nyawa bocah kelahiran 8 Juni 2010 tersebut tidak terselamatkan. Avita mengalami luka cekik di bagian leher dan kepalanya.(azh)
Pengakuan itu disampaikan Fathoni saat dia diperiksa petugas di Mapolsek Sukodono, Senin (11/6/2012). Bisikan itu seolah menuntunnya membunuh anaknya sendiri.
Bermula hari Jumat dini hari, dia bermimpi bertemu dengan sesosok makhluk hitam tinggi besar. Dalam mimpi itu, Fathoni mendapat bisikan gaib. Bisikan tersebut mengatakan kepada Fathoni jika ingin cepat kaya, dia harus membunuh anaknya yang paling kecil.
Semenjak itu, dia terus kepikiran akan kebenaran mimpinya itu. Selain itu, dia melihat anaknya bungsu dari tiga bersaudara selama ini sakit-sakitan. Bahkan dia menduga anaknya terkena santet.
Selama dua hari dia kepikiran atas mimpinya ini. Namun dia juga sempat ragu dengan mimpinya ini, apalagi sampai harus membunuh anaknya. Minggu 10 Juni siang dia pun kembali mengalami mimpi yang sama.
"Fathoni mengaku melakukan semua itu setelah mendapat bisikan dalam mimpinya itu. Tapi kita masih mendalami kasusnya," ujar Kapolsek Sukodono AKP Redik Tribawono.
Kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban jiwa ini masih ditangani Polsek Sukodono. Untuk keperluan penyidikan kasus ini, Ahmad Fathoni diamankan polisi dan beberapa barang bukti juga diamankan dari lokasi kejadian.
Informasi yang diperoleh, kejadian bermula ketia Avita Maharani dan ibunya Susiani berada di dalam kamar, Minggu (10/6) sekitar pukul 12.00 WIB. Tiba-tiba Fathoni masuk kamar sambil berbicara kalau keluarganya terganggu karena ada yang menyantet.
Dia kemudian mengatakan kepada Susiani dan anaknya akan menyembuhkan santet dari tubuh istri dan anaknya tersebut.
"Kamu sepertinya ada yang menyantet, akan aku sembuhkan," ujar Kapolsek Sukodono AKP Redik Tribawanto menirukan perkataan Fathoni yang sudah diperiksa d Mapolsek Sukodono.
Setelah berkata demikian, Fathoni kemudian memegang tubuh anaknya dan sesaat kemudian kedua tangannya mencekik leher bocah mungil itu. Mengetahui gelagat tidak beres pada suaminya, Susiani berusaha mengambil anaknya, namun dia juga diancam akan dibunuh.
Fathoni kemudian menampar wajah anaknya. Setelah beberapa kali menampar wajah anaknya dengan maksud agar hal gaib yang merasuki anaknya keluar, Fathoni kemudian mencekik leher anaknya.
Melihat kelakuan suaminya tidak wajar, Susiani kemudian berteriak minta tolong dan warga berdatangan ke rumah itu. Warga kemudian berusaha mengamankan Fathoni yang kelihatan seperti orang kesurupan. Melihat kondisi Avita lemah, warga kemudian melarikan bocah kecil ini ke Rumah Sakit Rahman Rahim, Sukodono.
Meski diberikan pertolongan medis, nyawa bocah kelahiran 8 Juni 2010 tersebut tidak terselamatkan. Avita mengalami luka cekik di bagian leher dan kepalanya.(azh)
()