Selidiki novel porno, polisi sebar intel
A
A
A
Sindonews.com - Polrestabes Bandung, Jawa Barat, menurunkan Satuan Intelijen dan Keamanan (Sat intelkam) untuk menyelidiki asal muasal keberadaan novel berbau pornografi yang beredar di Bandung, Jawa Barat.
"Jika dalam penyelidikan terbukti ada novel tersebut di beberapa sekolah, kami akan langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman kepada wartawan di Bandung, Minggu (10/6/2012).
Sebelumnya, bacaan yang tak layak dikonsumsi siswa sekolah Dasar (SD) kembali ditemukan di perpustakaan sekolah. Dua novel dewasa ditemukan di perpustakaan Sekolah Dasar (SD) Cempaka Arum, Bandung. Dua novel tersebut berisi kalimat-kalimat berbau porno dan kekerasan.
Novel pertama berjudul Tambelo Kembalinya Si Burung Camar yang ditulis Redhite Kurniawan, terbitan PT Era Adicitra Intermedia, Solo, 2008. Sedangkan novel kedua berjudul Tidak Hilang Sebuah Nama, ditulis Galang Lutfiyanto yang diterbitkan oleh penerbit yang sama, PT Era Adicitra Intermedia, Solo, 2008.
Kepala Sekolah SD Cempaka Arum yang juga Ketua DPD Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jabar Ahmad Taufan mengatakan, kedua novel ini ditemukan di perpustakaan pada Jumat 8 Juni 2012.
"Setelah dicek ke perpustakaan, hari ini ada dua judul buku yang tidak pantas dibaca anak SD, bahkan oleh SMP dan SMA pun tidak pantas. Dua novel ini seharusnya diperuntukan bagi dewasa atau usia 18 tahun ke atas," ungkap Taufan, di Sekretariat KPKB Kota Bandung.
Taufan menyebutkan, dua buku tersebut mengandung banyak kalimat yang tidak pantas diketahui anak-anak SD. Di antaranya ada kalimat hubungan intim, hubungan badan, berhubungan seks dengan anak, berhubungan seks dengan mayat.
"Lalu ada juga bagaimana pembunuhan dan bunuh diri. Ini tidak pantas dibaca anak karena ada pornoaksi dan kekerasan," ujarnya. (lil)
"Jika dalam penyelidikan terbukti ada novel tersebut di beberapa sekolah, kami akan langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman kepada wartawan di Bandung, Minggu (10/6/2012).
Sebelumnya, bacaan yang tak layak dikonsumsi siswa sekolah Dasar (SD) kembali ditemukan di perpustakaan sekolah. Dua novel dewasa ditemukan di perpustakaan Sekolah Dasar (SD) Cempaka Arum, Bandung. Dua novel tersebut berisi kalimat-kalimat berbau porno dan kekerasan.
Novel pertama berjudul Tambelo Kembalinya Si Burung Camar yang ditulis Redhite Kurniawan, terbitan PT Era Adicitra Intermedia, Solo, 2008. Sedangkan novel kedua berjudul Tidak Hilang Sebuah Nama, ditulis Galang Lutfiyanto yang diterbitkan oleh penerbit yang sama, PT Era Adicitra Intermedia, Solo, 2008.
Kepala Sekolah SD Cempaka Arum yang juga Ketua DPD Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jabar Ahmad Taufan mengatakan, kedua novel ini ditemukan di perpustakaan pada Jumat 8 Juni 2012.
"Setelah dicek ke perpustakaan, hari ini ada dua judul buku yang tidak pantas dibaca anak SD, bahkan oleh SMP dan SMA pun tidak pantas. Dua novel ini seharusnya diperuntukan bagi dewasa atau usia 18 tahun ke atas," ungkap Taufan, di Sekretariat KPKB Kota Bandung.
Taufan menyebutkan, dua buku tersebut mengandung banyak kalimat yang tidak pantas diketahui anak-anak SD. Di antaranya ada kalimat hubungan intim, hubungan badan, berhubungan seks dengan anak, berhubungan seks dengan mayat.
"Lalu ada juga bagaimana pembunuhan dan bunuh diri. Ini tidak pantas dibaca anak karena ada pornoaksi dan kekerasan," ujarnya. (lil)
()