Pelajar jatuh saat mendaki Gunung Agung
A
A
A
Sindonews.com - Bayu (16), pelajar SMA I Abiansemal, Kabupaten Badung, terpaksa dievakuasi dari Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, setelah terjatuh saat mendaki gunung bersama rombongan pelajar lainnya.
Keterangan yang berhasil dihimpun, Bayu yang berasal dari Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, dilaporkan mengalami luka patah tulang akibat terperosok dan jatuh setelah terpisah dari teman-temannya.
"Saya masih dalam perjalanan ke lokasi untuk mengevakuasi korban lewat jalur Pasar Agung," kata anggota SAR Pos Karangasem Fathurahman dihubungi, Sabtu (9/6/2012).
Sementara dari laporan yang diterima Kantor SAR Denpasar, korban bersama 55 orang siswa lainnya mendaki gunung tertinggi di Bali itu berangkat sejak pukul 02.30 Wita.
Melihat jumlah pendaki yang demikian banyak, menurut petugas SAR Denpasar, pemandunya dinilai tergolong nekat dan berani. "Umumnya seorang pemandu yang pengalaman saja maksimal bertanggungjawab mengawal lima orang pendaki, ini sampai puluhan orang, penanggungjawabnya benar-benar berani mengambil risiko," terangnya.
Laporan adanya pendaki yang terjatuh sekira pukul 09.30 Wita, diterima kepolisian setelah pihak pemandu melaporkan siswanya mengalami luka parah dan butuh bantuan petugas untuk evakuasi.
Akhirnya, petugas gabungan dari Polsek Selat dan SAR Karangasem datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi dengan peralatan operasional.
Untuk jalur evakuasi darat ditentukan lewat track Pasar Agung sampai ke lokasi yang jarak tempuhnya hingga tiga jam lebih. Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung dan petugas SAR Denpasar juga dikerahkan ke lokasi. (san)
Keterangan yang berhasil dihimpun, Bayu yang berasal dari Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, dilaporkan mengalami luka patah tulang akibat terperosok dan jatuh setelah terpisah dari teman-temannya.
"Saya masih dalam perjalanan ke lokasi untuk mengevakuasi korban lewat jalur Pasar Agung," kata anggota SAR Pos Karangasem Fathurahman dihubungi, Sabtu (9/6/2012).
Sementara dari laporan yang diterima Kantor SAR Denpasar, korban bersama 55 orang siswa lainnya mendaki gunung tertinggi di Bali itu berangkat sejak pukul 02.30 Wita.
Melihat jumlah pendaki yang demikian banyak, menurut petugas SAR Denpasar, pemandunya dinilai tergolong nekat dan berani. "Umumnya seorang pemandu yang pengalaman saja maksimal bertanggungjawab mengawal lima orang pendaki, ini sampai puluhan orang, penanggungjawabnya benar-benar berani mengambil risiko," terangnya.
Laporan adanya pendaki yang terjatuh sekira pukul 09.30 Wita, diterima kepolisian setelah pihak pemandu melaporkan siswanya mengalami luka parah dan butuh bantuan petugas untuk evakuasi.
Akhirnya, petugas gabungan dari Polsek Selat dan SAR Karangasem datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi dengan peralatan operasional.
Untuk jalur evakuasi darat ditentukan lewat track Pasar Agung sampai ke lokasi yang jarak tempuhnya hingga tiga jam lebih. Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung dan petugas SAR Denpasar juga dikerahkan ke lokasi. (san)
()