Rekannya tewas, bonek akan gugat polisi
A
A
A
Sindonews.com - Suporter fanatik Persebaya atau akrab disebut bondo nekad (bonek) bakal melakukan gugatan ke Aparat kepolisian. Gugatan tersebut dilakukan Pascakerusuhan suporter Persebaya di Stadion Tambak Sari yang menewaskan Purwo Adi Utomo warga Babadan Rukun Gang VI nomer 3, Surabaya tewas dan sejumlah korban luka-luka.
"Saat ini kami masih konsolidasi dengan rekan bonek yang lain. Selain akan menggelar aksi kami akan melakukan gugatan ke Aparat penegak hukum yang menjadi pemicu kerusuhan itu hingga membuat rekan kami meninggal," kata Koordinator Bonek Wanita (Bonita) Siti Nasyi'ah, Rabu (6/6/2012).
Ia juga mengatakan gugutan tersebut sudah disusun dan akan segera dilayangkan. Bahkan, pihaknya juga telah menyewa pengacara untuk melakukan advokasi.
"Kami sudah menyewa pengacara. Tunggu saja nanti kita kabari," ujar Siti
Kata Ita, kerusuhan di Stadion Tambak Sari saat laga Persebaya versus Persija ini, dipicu oleh tindakkan represif Polisi di dalam stadion. Saat itu, ketika pertandingan usai, sejumlah Bonek memang sedang masuk ke lapangan. Namun, mereka tidak membuat rusuh hanya ingin mencopoti sejumlah spanduk. Kejadian seperti ini tidak hanya sekali ini saja.
Rupanya, polisi yang didalam lapangan bersikap lain. suporter yang masuk itu langsung dipukul menggunakan pentungan. Kontan saja, reaksi itu membuat sejumlah bonek lainnya marah. Maka ketika polisi sedang memukul rekan lainnya, Bonek yang lain melempari petugas. Hingga akhirnya polisi menembakkan gas air mata yang membuat sejumlah suporter lainnya lari tunggang langgang.
"Kalau tidak ada yang memprovokasi kita tidak akan membuat rusuh. Ini jelas polisi yang memancing-mancing hingga terjadi keributan," katanya.
Akibat kerusuhan itu, selain jatuh korban jiwa sejumlah bonek lainnya juga terluka. Ada yang luka memar dan ada pula yang mengalami luka di kepala.
"Saya sendiri sempat kena pentungan polisi ketika sedang menolong rekan bonek yang lain, puluhan bonek mengalami luka. Saat saya dirawat ada sekitar 25 orang. Belum lagi ditambah yang di lorong-lorong itu," paparnya.(azh)
"Saat ini kami masih konsolidasi dengan rekan bonek yang lain. Selain akan menggelar aksi kami akan melakukan gugatan ke Aparat penegak hukum yang menjadi pemicu kerusuhan itu hingga membuat rekan kami meninggal," kata Koordinator Bonek Wanita (Bonita) Siti Nasyi'ah, Rabu (6/6/2012).
Ia juga mengatakan gugutan tersebut sudah disusun dan akan segera dilayangkan. Bahkan, pihaknya juga telah menyewa pengacara untuk melakukan advokasi.
"Kami sudah menyewa pengacara. Tunggu saja nanti kita kabari," ujar Siti
Kata Ita, kerusuhan di Stadion Tambak Sari saat laga Persebaya versus Persija ini, dipicu oleh tindakkan represif Polisi di dalam stadion. Saat itu, ketika pertandingan usai, sejumlah Bonek memang sedang masuk ke lapangan. Namun, mereka tidak membuat rusuh hanya ingin mencopoti sejumlah spanduk. Kejadian seperti ini tidak hanya sekali ini saja.
Rupanya, polisi yang didalam lapangan bersikap lain. suporter yang masuk itu langsung dipukul menggunakan pentungan. Kontan saja, reaksi itu membuat sejumlah bonek lainnya marah. Maka ketika polisi sedang memukul rekan lainnya, Bonek yang lain melempari petugas. Hingga akhirnya polisi menembakkan gas air mata yang membuat sejumlah suporter lainnya lari tunggang langgang.
"Kalau tidak ada yang memprovokasi kita tidak akan membuat rusuh. Ini jelas polisi yang memancing-mancing hingga terjadi keributan," katanya.
Akibat kerusuhan itu, selain jatuh korban jiwa sejumlah bonek lainnya juga terluka. Ada yang luka memar dan ada pula yang mengalami luka di kepala.
"Saya sendiri sempat kena pentungan polisi ketika sedang menolong rekan bonek yang lain, puluhan bonek mengalami luka. Saat saya dirawat ada sekitar 25 orang. Belum lagi ditambah yang di lorong-lorong itu," paparnya.(azh)
()