Pulsa tersedot, warga di perbatasan RI-RDTL resah
A
A
A
Sindonews.com - Bila sedang berada di garis perbatasan RI-RDTL, khususnya distrik Oecusse Timor Leste, sebaiknya jangan menerima atau pun menelpon menggunakan telepon seluler (ponsel), pasalnya, di daerah itu, dikuasai oleh signal Timor Telecom milik Timor Leste, saat ini warga yang tinggal di sepanjang daerah itu terganggu, sering kehabisan pulsa bila sedang menerima maupun sedang menelpon sesama.
Kepala Desa Haumeni-ana, Siprianus Asuat mengakui sebagian warganya memiliki ponsel untuk keperluan komunikasi dengan keluarga, namun sering tersedot pulsa mereka bila sedang menelpon berada pada kawasan signal Timor Telecom milik Timor Leste.
“Signal handpone seluler milik Timor Telecom, Timor Leste sangat kuat hingga wilayah Indonesia, memang Tower mereka tak jauh dari batas Indonesia, jadi biar isi pulsa Rp100 ribu pun hanya dalam hitungan detik, habis tersedot, warga sangat resah,” ujar Siprianus Di Kefamenanu, (06/06/2012)
Hal serupa dialami, Hironimus Bana, Camat Kota Kefamenanu,Timor Tengah Utara, NTT, belum lama ini saat mengikuti kunjungan kerja Bupati ke daerah Perbatasan itu, pulsa ponselnya habis tersedot saat menerima telepon dari istrinya.
“Padahal saya baru habis isi pulsa dengan maksud menghubungi istri via telpon, ternyata baru lima detik terima telepon pulsa hanya tinggal Rp5. Begitu juga pulsa handphone istri saya juga habis tersedot,” katanya.
Kondisi ini sebenarnya sudah berlangsung lama sejak Timor Leste membangun sejumlah menara penguat signal Timor Telecom bagi warganya di sepanjang garis perbatasan RI-RDTL, warga Indonesia, pengguna ponsel di sepanjang daerah perbatasan memilih mematikan ponsel mereka ketimbang menghidupkannya.
Kondisi ini juga sering dialami para pejabat Negara Indonesia dari Jakarta yang baru pertama kali melakukan kunjungan kerja ke Setiap daerah perbatasan RI-RDTL khususnya berbatasan dengan distrik Oecusse, pulsa mereka sering tersedot hingga habis total saat sedang menelpon atau sebaliknya.(azh)
Kepala Desa Haumeni-ana, Siprianus Asuat mengakui sebagian warganya memiliki ponsel untuk keperluan komunikasi dengan keluarga, namun sering tersedot pulsa mereka bila sedang menelpon berada pada kawasan signal Timor Telecom milik Timor Leste.
“Signal handpone seluler milik Timor Telecom, Timor Leste sangat kuat hingga wilayah Indonesia, memang Tower mereka tak jauh dari batas Indonesia, jadi biar isi pulsa Rp100 ribu pun hanya dalam hitungan detik, habis tersedot, warga sangat resah,” ujar Siprianus Di Kefamenanu, (06/06/2012)
Hal serupa dialami, Hironimus Bana, Camat Kota Kefamenanu,Timor Tengah Utara, NTT, belum lama ini saat mengikuti kunjungan kerja Bupati ke daerah Perbatasan itu, pulsa ponselnya habis tersedot saat menerima telepon dari istrinya.
“Padahal saya baru habis isi pulsa dengan maksud menghubungi istri via telpon, ternyata baru lima detik terima telepon pulsa hanya tinggal Rp5. Begitu juga pulsa handphone istri saya juga habis tersedot,” katanya.
Kondisi ini sebenarnya sudah berlangsung lama sejak Timor Leste membangun sejumlah menara penguat signal Timor Telecom bagi warganya di sepanjang garis perbatasan RI-RDTL, warga Indonesia, pengguna ponsel di sepanjang daerah perbatasan memilih mematikan ponsel mereka ketimbang menghidupkannya.
Kondisi ini juga sering dialami para pejabat Negara Indonesia dari Jakarta yang baru pertama kali melakukan kunjungan kerja ke Setiap daerah perbatasan RI-RDTL khususnya berbatasan dengan distrik Oecusse, pulsa mereka sering tersedot hingga habis total saat sedang menelpon atau sebaliknya.(azh)
()