Galunggung dipantau dari 4 titik
A
A
A
Sindonews.com - Status Gunung Galunggung di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, hingga saat ini masih dalam keadaan waspada, sejak ditetapkan naik satu tingkat dari aktif normal pada 12 Februari 2012 lalu.
Kini gunung yang meletus pada 30 tahun dipantau dari empat titik seismik berbeda dengan menggunakan alat pemantau yang ditanam bersama beberapa peneliti dari Vulkanologi Bandung beberapa waktu lalu.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Galunggung Heri Supartono mengatakan, keempat titik seismik tersebut berada di Pasir Malang, Cigalontang, Malaganti, dan satu titik berada tepat di sekitar kawasan kawah gunung sendiri. Aktivitas kegempaan langsung bisa dilihat dari pos pengamatan dengan berbagai sisi yang dilaporkan dari pemancar yang telah terpasang di masing-masing titik tersebut.
“Dari perangkat yang ditanam itu tampak terlihat jelas laporannya pada komputer,namun kendati bisa dilihat dari dalam ruangan tetap saja beberapa hari sekali secara rutin saya sendiri mengecek peralatan dan perlengkapan yang telah ditanam di sana. Jadi, setelah peneliti dari Vulkanologi pulang, semua itu diserahkan kepada saya karena mereka berada di sini kurang lebih hanya 20 hari saja,” papar Heri.
Dari hasil pemantauan saat ini, gempa vulkanik terpantau hanya sekali terjadi dan tektonik jauh sebanyak 40 kali dengan suhu air kawah 38 derajat Celsius serta keadaan warna masih tetap sama berwarna kecokelatan tidak kembali berubah seperti semula.
Sementara itu, setelah ditetapkannya status waspada terhadap Gunung Galunggung kunjungan wisatawan ke kawasan objek wisata turun hingga 70 persen dan berakibat terhadap minimnya pemasukan terhadap PAD melalui retribusi.(azh)
Kini gunung yang meletus pada 30 tahun dipantau dari empat titik seismik berbeda dengan menggunakan alat pemantau yang ditanam bersama beberapa peneliti dari Vulkanologi Bandung beberapa waktu lalu.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Galunggung Heri Supartono mengatakan, keempat titik seismik tersebut berada di Pasir Malang, Cigalontang, Malaganti, dan satu titik berada tepat di sekitar kawasan kawah gunung sendiri. Aktivitas kegempaan langsung bisa dilihat dari pos pengamatan dengan berbagai sisi yang dilaporkan dari pemancar yang telah terpasang di masing-masing titik tersebut.
“Dari perangkat yang ditanam itu tampak terlihat jelas laporannya pada komputer,namun kendati bisa dilihat dari dalam ruangan tetap saja beberapa hari sekali secara rutin saya sendiri mengecek peralatan dan perlengkapan yang telah ditanam di sana. Jadi, setelah peneliti dari Vulkanologi pulang, semua itu diserahkan kepada saya karena mereka berada di sini kurang lebih hanya 20 hari saja,” papar Heri.
Dari hasil pemantauan saat ini, gempa vulkanik terpantau hanya sekali terjadi dan tektonik jauh sebanyak 40 kali dengan suhu air kawah 38 derajat Celsius serta keadaan warna masih tetap sama berwarna kecokelatan tidak kembali berubah seperti semula.
Sementara itu, setelah ditetapkannya status waspada terhadap Gunung Galunggung kunjungan wisatawan ke kawasan objek wisata turun hingga 70 persen dan berakibat terhadap minimnya pemasukan terhadap PAD melalui retribusi.(azh)
()