33 desa di Lutra diterjang banjir
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulewesi Selatan (Sulsel) dalam sepekan terakhir menyebabkan banjir di daerah ini. Setidaknya 33 desa di tujuh kecamatan diterjang banjir setinggi 100 sentimeter dan sejumlah jembatan terputus.
33 desa yang terjang banjir tersebut terjadi di empat desa di kecamatan Mappedeceng, dua desa di Bonebone, 10 desa di Sukamaju, 10 Desa di Malangke, enam desa di Malangke Barat (Malbar), lima desa di Baebunta, dan dua desa di Sabbang.
Sementara jembatan penghubung kecamatan Masamba-Malangke dan Malbar serta Jalan Poros Desa Sumillin-Masamba mengalami kerusakan parah. Bahkan kedua lokasi tersebut, nyaris terputus, sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan roda empat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lutra Andi Eviana Muslim mengatakan hujan deras yang terun selama sepekan terakhir ini menyebabkan terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
"Ada 33 desa yang sebar di tujuh kecamatan diterjang banjir. Selain itu, jembatan poros Masamba-Malangke dan Malbar mengalami kerusakan berat serta jalan poros Sumillin-Masamba terputus," kata Eviana menjelaskan kepada wartawan, Jumat 25 Mei 2012.
Menurut dia, pihaknya (BPBD) telah melakukan peninjauan ke lokasi banjir dan tanah longsor sekaligus melakukan pendataan jumlah kerugian yang dialami masyarakat di daerah ini.
"Saya bersama tim terpadu penanggulangan bencana telah melakukan peninjauan di lokasi banjir dan bencana sekaligus melakukan pendataan jumlah kerugian yang dialami masyarakat," katanya.
Sementara jembatan yang terputus sedang dilakukan perbaikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Lutra. Sementara jalan poros Sumillin-Masamba yang mengalami lonsor sepanjang 75 meter hingga saat sedang dilakukan koordinasi untuk mendatangkan alat berat.
"Kami sedang menunggu alat berat untuk memperbaiki jalan poros Sumillin-Masamba yang terputus akibat longsor," paparnya.
Bencana banjir dan longsor yang menimpa Kabupaten Lutra telah dilaporkan ke BPBD Sulsel sekaligus meminta bantuan rehabilitasi bangunan warga yang rusak akibat diterjang banjir. Adapun jumlah kerugian akibat banjir dan longsor belum dapat diperkirakan.(azh)
33 desa yang terjang banjir tersebut terjadi di empat desa di kecamatan Mappedeceng, dua desa di Bonebone, 10 desa di Sukamaju, 10 Desa di Malangke, enam desa di Malangke Barat (Malbar), lima desa di Baebunta, dan dua desa di Sabbang.
Sementara jembatan penghubung kecamatan Masamba-Malangke dan Malbar serta Jalan Poros Desa Sumillin-Masamba mengalami kerusakan parah. Bahkan kedua lokasi tersebut, nyaris terputus, sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan roda empat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lutra Andi Eviana Muslim mengatakan hujan deras yang terun selama sepekan terakhir ini menyebabkan terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
"Ada 33 desa yang sebar di tujuh kecamatan diterjang banjir. Selain itu, jembatan poros Masamba-Malangke dan Malbar mengalami kerusakan berat serta jalan poros Sumillin-Masamba terputus," kata Eviana menjelaskan kepada wartawan, Jumat 25 Mei 2012.
Menurut dia, pihaknya (BPBD) telah melakukan peninjauan ke lokasi banjir dan tanah longsor sekaligus melakukan pendataan jumlah kerugian yang dialami masyarakat di daerah ini.
"Saya bersama tim terpadu penanggulangan bencana telah melakukan peninjauan di lokasi banjir dan bencana sekaligus melakukan pendataan jumlah kerugian yang dialami masyarakat," katanya.
Sementara jembatan yang terputus sedang dilakukan perbaikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Lutra. Sementara jalan poros Sumillin-Masamba yang mengalami lonsor sepanjang 75 meter hingga saat sedang dilakukan koordinasi untuk mendatangkan alat berat.
"Kami sedang menunggu alat berat untuk memperbaiki jalan poros Sumillin-Masamba yang terputus akibat longsor," paparnya.
Bencana banjir dan longsor yang menimpa Kabupaten Lutra telah dilaporkan ke BPBD Sulsel sekaligus meminta bantuan rehabilitasi bangunan warga yang rusak akibat diterjang banjir. Adapun jumlah kerugian akibat banjir dan longsor belum dapat diperkirakan.(azh)
()