Operasi bayi kembar siam, satu selamat
A
A
A
Sindonews.com - Beberapa saat setelah menjalani operasi pemisahan dada, Emilia, bayi kembar siam akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali. Emilia gagal diselamatkan, karena kondisinya sangat kritis usai operasi pemisahan dada tang dilakukan Jumat 18 Mei 2012.
"Emelia meninggal Jumat kemarin, sekira pukul 20.00 Wita, beberapa saat usai menjalani operasi pemisahan," kata Sekretaris Tim Kembar Siam Dr Ken Wirasandi kepada wartawan, di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Sabtu 19 Mei 2012.
Operasi pertama anak pasangan Ketut Suardhana dan Nyoman Sukaranini, asal Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu, melibatkan 75 orang, baik tenaga medik dan non medik. Tim Medis sendiri, terdiri dari 18 dokter spesialis dari RSUP Sanglah dan RS Dr Soetomo Surabaya yang tergabung dalam Tim Kembar Siam.
Dijelaskan Dr Ken, sejak awal tim kembar siam memang sudah memprediksi kecil kemungkinan operasi pemisahan kecil bisa menyelamatkan kedua bayi malang tersebut. Pasalnya, kondisi Emilia mengalami kelainan jantung cukup berat disertai hydrocephalus yang terus melemah dari hari ke hari.
"Akhirnya tim medis memutuskan untuk memisahkan bayi kembar berjenis kelamin perempuan dengan operasi agar tidak berdampak pada ketahanan saudaranya Amelia," terangnya.
Berbeda dengan saudaranya yang lebih dulu berpulang, kondisi Amella pascaoperasi pemisahan justru kondisinya mulai terlihat. Saat ini, Amellia telah dipindahkan ke ruang Neonatus Intensive Care Unit ( NICU) untuk menjalani masa observasi pemulihan. (san)
"Emelia meninggal Jumat kemarin, sekira pukul 20.00 Wita, beberapa saat usai menjalani operasi pemisahan," kata Sekretaris Tim Kembar Siam Dr Ken Wirasandi kepada wartawan, di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Sabtu 19 Mei 2012.
Operasi pertama anak pasangan Ketut Suardhana dan Nyoman Sukaranini, asal Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu, melibatkan 75 orang, baik tenaga medik dan non medik. Tim Medis sendiri, terdiri dari 18 dokter spesialis dari RSUP Sanglah dan RS Dr Soetomo Surabaya yang tergabung dalam Tim Kembar Siam.
Dijelaskan Dr Ken, sejak awal tim kembar siam memang sudah memprediksi kecil kemungkinan operasi pemisahan kecil bisa menyelamatkan kedua bayi malang tersebut. Pasalnya, kondisi Emilia mengalami kelainan jantung cukup berat disertai hydrocephalus yang terus melemah dari hari ke hari.
"Akhirnya tim medis memutuskan untuk memisahkan bayi kembar berjenis kelamin perempuan dengan operasi agar tidak berdampak pada ketahanan saudaranya Amelia," terangnya.
Berbeda dengan saudaranya yang lebih dulu berpulang, kondisi Amella pascaoperasi pemisahan justru kondisinya mulai terlihat. Saat ini, Amellia telah dipindahkan ke ruang Neonatus Intensive Care Unit ( NICU) untuk menjalani masa observasi pemulihan. (san)
()