Polda Jabar bantah lakukan penculikan terhadap Aep
Polda Jabar bantah lakukan penculikan terhadap Aep
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) membenarkan adanya penculikan terhadap Aep Sahroni alias Gobang (47), sekuriti PT Kokon Swadaya Mandiri (KSM). Warga Kampung Cisauheun, RT 03/13, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat itu diculik oleh sekelompok orang yang mengaku anggota Polda Jabar.
Namun, Polda Jabar membantah telah melakukan penangkapan terhadap Aep. "Pada waktu tersebut tidak ada operasi penangkapan yang dilakukan Ditreskrim Polda Jabar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolda Jabar, Jumat (18/5/2012).
Ditambahkan dia, penculikan tersebut terjadi pada Rabu 16 Mei 2012 sekitar pukul 00.30 WIB. Pelaku penculikan, berjumlah tiga orang dan mengaku petugas dari Polda Jabar. Mereka berpakaian preman dan membawa senjata api.
Lebih lanjut, kata Martinus menambahkan, pihaknya telah mengkonfirmasi ke Dit Reskrimum Polda Jabar terkait penangkapan tersebut. "Namun tidak ada anggota Ditreskrimum yang melakukan penangkapan di daerah tersebut," paparnya.
Hingga kini, Martinus masih melakukan langkah penyelidikan. "Kami menerima laporan dari keluarga korban dan melakukan olah TKP. Di TKP juga diamankan barang bukti satu buah magazen FN berisi tiga butir peluru kaliber 46 yang tertinggal dan diduga milik pelaku. Barang bukti lainnya berupa sandal jepit," terangnya.
Polisi juga sudah memeriksa saksi para saksi. Lalu melakukan penyelidikan terhadap kasus penculikan tersebut sesuai pasal 333 KUHP. (san)
Namun, Polda Jabar membantah telah melakukan penangkapan terhadap Aep. "Pada waktu tersebut tidak ada operasi penangkapan yang dilakukan Ditreskrim Polda Jabar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolda Jabar, Jumat (18/5/2012).
Ditambahkan dia, penculikan tersebut terjadi pada Rabu 16 Mei 2012 sekitar pukul 00.30 WIB. Pelaku penculikan, berjumlah tiga orang dan mengaku petugas dari Polda Jabar. Mereka berpakaian preman dan membawa senjata api.
Lebih lanjut, kata Martinus menambahkan, pihaknya telah mengkonfirmasi ke Dit Reskrimum Polda Jabar terkait penangkapan tersebut. "Namun tidak ada anggota Ditreskrimum yang melakukan penangkapan di daerah tersebut," paparnya.
Hingga kini, Martinus masih melakukan langkah penyelidikan. "Kami menerima laporan dari keluarga korban dan melakukan olah TKP. Di TKP juga diamankan barang bukti satu buah magazen FN berisi tiga butir peluru kaliber 46 yang tertinggal dan diduga milik pelaku. Barang bukti lainnya berupa sandal jepit," terangnya.
Polisi juga sudah memeriksa saksi para saksi. Lalu melakukan penyelidikan terhadap kasus penculikan tersebut sesuai pasal 333 KUHP. (san)
()
Explore More