Ditolak di Jakarta, Irshad Manji diterima di Bali

Sabtu, 12 Mei 2012 - 12:52 WIB
Ditolak di Jakarta, Irshad Manji diterima di Bali
Ditolak di Jakarta, Irshad Manji diterima di Bali
A A A
Sindonews.com - Tokoh spiritual Bali I Gusti Ngurah Harta berencana memanggil dan mengundang tokoh feminis asal Canada, Irshad Manji, penulis buku "Allah, Liberty and Love" dalam acara diskusi.

Alasan menggelar diskusi buku Irshad, menurut Ngurah Harta, tak lain karena dia melihat ada hal-hal yang tidak sejalan dengan semangat keberagaman yang tengah dibangun di Indonesia. Dalam lawatan ke Indonesia, Irshad mengalami tekanan luar biasa dari publik seperti saat akan menggelar diskusi di Jakarta maupun di LKiS dan Kampus UGM di Yogyakarta.

"Kalau tidak setuju pemikirannya ya, beri masukan agar bisa diperbaiki, bukannya dengan cara-cara kekerasan seperti itu," kata pria yang akrab disapa Tu Rah di Denpasar, Sabtu (12/5/2012).

Karena itu, dia meminta semua pihak mengedepankan pendekatan yang lebih rasional, menghindari cara-cara yang mengedepankan otot atau fisik. Betatapun tidak setuju dengan sebuah pemikiran, hendaknya dilakukan secara arif dan bijak, sebab agama juga menyerukan semua umat untuk menebar kasih sayang bukan permusuhan.

Caranya, sambung Tu Rah, bisa dengan mendengarkan dahulu pemikiran apa yang hendak disampaikan. Jika ada yang tidak sesuai atau tidak sepakat, tentunya bisa memberi masukan untuk perbaikan. Tu Rah sendiri mengaku belum membaca dan mengetahui secara persis buku yang ditulis Irshad.

"Jangan lebih dahulu memvonis atau menentangnya, jika publik belum memahami subtansi atau isi buku wanita yang diklaim sebagai tokoh pembaharu Islam tersebut," terangnya.

Lebih lanjut, dia mengaku sepakat untuk mengkaji buku tersebut dan dilakukan secara terbatas. Dia sendiri secara pribadi mengaku, jika diperlukan siap memfasilitasi untuk membedah buku Irshad di rumahnya di bilangan Jalan Citarum, Denpasar.

"Kalau di tempat lain tidak kondusif, saya siap menggelar diskusi di rumah saya. Kalau perlu diundang aparat pemerintah atau siapa saja untuk melihat secara obyektif jauh dari prasangka buruk," ucap tokoh pendiri Yayasan Sandi Murti di Bali ini.

Sekadar diketahui, Tu Rah merupakan tokoh spiritual lintas agama, yang sempat memberi tempat perlindungan bagi bos Majalah Play Boy, Erwin Arnada, saat dikejar-kejar atau mendapat penolakan dari elemen masyarakat terkait penerbitan majalahnya.

Di kediaman Tu Rah tersebut, selama beberapa lama, Erwin dengan leluasa mendiskusikan pemikiran dan karyanya yang banyak menuai kontroversi di masyarakat.

Sebelumnya, bedah buku Irsyad Manji yang sedianya digelar di Galeri Salihara Jakarta pada Jumat 4 Mei lalu, dibubarkan paksa oleh ormas salah satunya Front Pembela Islam.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) FPI DKI Jakarta Habib Salim Alatas mengatakan, sebenarnya FPI takkan bereaksi keras pada acara diskusi tersebut. "Kalau cuma bedah buku, diskusi, silakan saja, tapi mereka itu pelukan dan ciuman sesama jenis," kata Habib Salim, Sabtu 5 Mei 2012. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7060 seconds (0.1#10.140)
pixels