Tanpa PJU, jalur utama Garut rawan kecelakaan
A
A
A
Sindonews.com - Beberapa titik di jalur penghubung utama Garut tidak dilengkapi dengan Penerangan Jalan Umum (PJU). Ketiadaan PJU ini sangat berpengaruh pada tingginya kecelakaan di jalan raya.
Sejumlah titik yang tidak dilengkapi PJU ini terletak di jalur jalan provinsi Kadungora-Tarogong dan jalur Limbangan-Malangbong. Akibatnya, kondisi jalan raya pada malam hari di beberapa titik tak berlampu itu gelap gulita.
“Ada banyak faktor yang ikut berperan dalam sebuah peristiwa kecelakaan di jalan raya. Salah satunya faktor lingkungan, yakni tidak adanya lampu penerangan,” kata Kasat Lantas Polres Garut AKP Jujun Junaedi, Senin (7/5/2012).
Berdasarkan pemantauan Sat Lantas Polres Garut beberapa waktu lalu, kondisi gelapnya jalan pada malam hari juga dapat ditemui di jalan yang dipasangi lampu penerang tenaga surya (solar cell).
“Kami sendiri belum bisa memastikan, kenapa lampu-lampu di sejumlah titik itu padam. Apakah komponen lampunya rusak atau dicuri. Saya rasa, perlu ada kajian mendalam terkait hal ini. Kami sendiri belum mengetahui sejauh itu,” ujarnya.
Selain rawan kecelakaan, tambah Jujun, kondisi gelapnya jalan juga memengaruhi tingginya angka kriminalitas. Menurut Jujun, maraknya aksi kriminal yang dilakukan oleh berandal bermotor akhir-akhir ini sering terjadi di jalur yang kondisinya gelap.
“Banyak aksi-aksi meresahkan masyarakat terjadi di daerah yang gelap. Biasanya, berandal bermotor merasa leluasa di kawasan ini,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya menyebutkan, jalur yang tidak dilengkapi PJU ini juga terdapat di sejumlah jalan alternatif. Beberapa jalur alternatif yang belum berlampu ini adalah jalan di kawasan Cijapati, Bayongbong, Cibatu, Banyuresmi, dan kawasan lain di Garut Selatan.
“Diperlukan biaya yang sangat banyak untuk satu unit PJU. Beberapa lampu yang sudah terpasang saat ini, sebagian besar didanai oleh pemerintah provinsi. Karena memang sebelumnya, lampu-lampu itu sangat diperlukan di jalan provinsi saat menjelang arus mudik dan balik lebaran tahun 2011,” katanya.(azh)
Sejumlah titik yang tidak dilengkapi PJU ini terletak di jalur jalan provinsi Kadungora-Tarogong dan jalur Limbangan-Malangbong. Akibatnya, kondisi jalan raya pada malam hari di beberapa titik tak berlampu itu gelap gulita.
“Ada banyak faktor yang ikut berperan dalam sebuah peristiwa kecelakaan di jalan raya. Salah satunya faktor lingkungan, yakni tidak adanya lampu penerangan,” kata Kasat Lantas Polres Garut AKP Jujun Junaedi, Senin (7/5/2012).
Berdasarkan pemantauan Sat Lantas Polres Garut beberapa waktu lalu, kondisi gelapnya jalan pada malam hari juga dapat ditemui di jalan yang dipasangi lampu penerang tenaga surya (solar cell).
“Kami sendiri belum bisa memastikan, kenapa lampu-lampu di sejumlah titik itu padam. Apakah komponen lampunya rusak atau dicuri. Saya rasa, perlu ada kajian mendalam terkait hal ini. Kami sendiri belum mengetahui sejauh itu,” ujarnya.
Selain rawan kecelakaan, tambah Jujun, kondisi gelapnya jalan juga memengaruhi tingginya angka kriminalitas. Menurut Jujun, maraknya aksi kriminal yang dilakukan oleh berandal bermotor akhir-akhir ini sering terjadi di jalur yang kondisinya gelap.
“Banyak aksi-aksi meresahkan masyarakat terjadi di daerah yang gelap. Biasanya, berandal bermotor merasa leluasa di kawasan ini,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya menyebutkan, jalur yang tidak dilengkapi PJU ini juga terdapat di sejumlah jalan alternatif. Beberapa jalur alternatif yang belum berlampu ini adalah jalan di kawasan Cijapati, Bayongbong, Cibatu, Banyuresmi, dan kawasan lain di Garut Selatan.
“Diperlukan biaya yang sangat banyak untuk satu unit PJU. Beberapa lampu yang sudah terpasang saat ini, sebagian besar didanai oleh pemerintah provinsi. Karena memang sebelumnya, lampu-lampu itu sangat diperlukan di jalan provinsi saat menjelang arus mudik dan balik lebaran tahun 2011,” katanya.(azh)
()