Dua jembatan putus, rumah terendam
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah atas kemarin malam menyebabkan dua jembatan putus dan ratusan rumah warga di empat desa di Kecamatan Patebon terendam air dini hari.
Jembatan yang putus berada di Kaliputih, Singorojo dan Blimbing, Singorojo. Ratusan rumah warga di Desa Bangunsari, Kartika Jaya, Pidodokulon, dan Pidodowetan, Kecamatan Patebon terendam air dengan ketinggian 50–100 sentimeter. Luapan Kali Bodri juga merendam ratusan hektare sawah siap panen dan tambak bandeng. Hingga kemarin siang, air belum surut dari kawasan permukiman warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kemarin siang sudah mengirim bantuan berupa mi siap saji ke lokasi banjir. Kades Bangunsari, Widodo mengaku air luapan Kali Bodri mulai menggenangi perumahan warga sejak pukul 23.00 WIB. Air mencapai puncak dengan ketinggian sekitar 100 sentimeter terjadi pukul 00.30 WIB. Akibat air Kali Bodri meluap, sedikitnya 255 rumah warga terendam air. Air juga merendam tanaman jagung, cabai, dan pisang rajabulu.
”Tanaman cabe yang sudah siap panen rusak karena terendam air satu meter,” ujarnya menjelaskan, Selasa 1 Mei 2012.
Luapan Kali Bodri sering menerjang kawasan itu karena letaknya dekat sungai. Jalan produksi sepanjang 1,5 km juga terendam air sehingga sulit dilewati kendaraan roda dua. Meski perumahan warga terendam air, pihaknya belum menginstruksikan mengungsikan warganya. Warga Kartika Jaya, Suryadi, mengaku luapan Kali Bodri sempat merendam tanaman jagung, cabe dan tambak bandeng.Tambak bandeng milik warga seluas 3,5 hektare siap panen terancam gagal panen karena terendam air.
Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Endro Kunarno mengatakan bencana yang terjadi karena air Kali Bodri meluap. Hujan deras selama beberapa jam di daerah atas menyebabkan Kali Bodri tidak mampu menampung air dalam jumlah banyak. Air kiriman dari daerah Temanggung menambah debit air meningkat tajam.Ketinggian air di bendungan Sojomerto mencapai 3,7 meter.
”Padahal ketinggian air di bendengan hanya 3,5 meter saja sudah menyebabkan banjir di daerah bawah,” papar Endro.
Untuk meringankan beban warga yang terkena musibah, pihaknya kemarin siang sudah mengirim bantuan natura ke daerah banjir. Pihaknya juga siap mendirikan dapur umum jika diperlukan.(azh)
Jembatan yang putus berada di Kaliputih, Singorojo dan Blimbing, Singorojo. Ratusan rumah warga di Desa Bangunsari, Kartika Jaya, Pidodokulon, dan Pidodowetan, Kecamatan Patebon terendam air dengan ketinggian 50–100 sentimeter. Luapan Kali Bodri juga merendam ratusan hektare sawah siap panen dan tambak bandeng. Hingga kemarin siang, air belum surut dari kawasan permukiman warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kemarin siang sudah mengirim bantuan berupa mi siap saji ke lokasi banjir. Kades Bangunsari, Widodo mengaku air luapan Kali Bodri mulai menggenangi perumahan warga sejak pukul 23.00 WIB. Air mencapai puncak dengan ketinggian sekitar 100 sentimeter terjadi pukul 00.30 WIB. Akibat air Kali Bodri meluap, sedikitnya 255 rumah warga terendam air. Air juga merendam tanaman jagung, cabai, dan pisang rajabulu.
”Tanaman cabe yang sudah siap panen rusak karena terendam air satu meter,” ujarnya menjelaskan, Selasa 1 Mei 2012.
Luapan Kali Bodri sering menerjang kawasan itu karena letaknya dekat sungai. Jalan produksi sepanjang 1,5 km juga terendam air sehingga sulit dilewati kendaraan roda dua. Meski perumahan warga terendam air, pihaknya belum menginstruksikan mengungsikan warganya. Warga Kartika Jaya, Suryadi, mengaku luapan Kali Bodri sempat merendam tanaman jagung, cabe dan tambak bandeng.Tambak bandeng milik warga seluas 3,5 hektare siap panen terancam gagal panen karena terendam air.
Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Endro Kunarno mengatakan bencana yang terjadi karena air Kali Bodri meluap. Hujan deras selama beberapa jam di daerah atas menyebabkan Kali Bodri tidak mampu menampung air dalam jumlah banyak. Air kiriman dari daerah Temanggung menambah debit air meningkat tajam.Ketinggian air di bendungan Sojomerto mencapai 3,7 meter.
”Padahal ketinggian air di bendengan hanya 3,5 meter saja sudah menyebabkan banjir di daerah bawah,” papar Endro.
Untuk meringankan beban warga yang terkena musibah, pihaknya kemarin siang sudah mengirim bantuan natura ke daerah banjir. Pihaknya juga siap mendirikan dapur umum jika diperlukan.(azh)
()