Buruh: SBY-Boediono gagal sejahterakan buruh Indonesia!
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja/buruh mulai mengepung Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung. Ribuan massa mulai berdatangan sekira pukul 10.40 WIB.
Ribuan buruh berasal dari Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 yang berpakaian hijau, Konfederasi Serikat Nasional (KSN) yang beratribut merah, dan Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB).
Banyaknya buruh yang melakukan aksi membuat Jalan Diponegoro ditutup. Buruh memenuhi akses menuju Gedung Sate tersebut. Mereka berorasi sambil mengusung poster dan spanduk tuntutan.
Tuntutan riburan buruh dari berbagai organisasi tersebut relatif sama, di antaranya menuntut kepada pemerintah supaya menjadikan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional.
"Kami menuntut 1 Mei untuk jadi Hari Libur Nasional. Alasannya, kontribusi buruh kepada negara sangat besar. Jadi seharusnya 1 Mei jadi Hari Libur Nasional," kata korlap SPSI 1992 yang juga Ketua DPD SPSI Jabar, Ajat Sudrajat, di sela aksi, Selasa (1/4/2012).
Buruh SBSI juga mengusung spanduk jumbo berisi tuntutan. Poin-poin tuntutannya sebagai berikut:
Jadikan 1 Mei sebagai libur, Hapus sistem outsourcing, berlakukan upah sektoral dan upah layak nasional, bubarkan sistem penyelesaian hubungan industrial karena ternyata sulit, mahal, dan lama bukannya mudah, murah dan cepat, tegakkan hukum terhadap pemberangusan serikat buruh (union busting), tindak tegas pengusaha yang melakuan pelanggran terhadap aturan perubahan, menuntut pemerintah perlindungan buruh migran, menolak kenaikan harga BBM dan TDL.
Tuntutan tersebut ditutup dengan kalimat "SBY-Boediono Gagal Sejahterakan Buruh Indonesia!"
Meski berjumlah ribuan, namun massa tampak berunjuk rasa dengan tertib. Mereka mendapatkan kawalan ketat dari kepolisian.
Ribuan buruh berasal dari Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 yang berpakaian hijau, Konfederasi Serikat Nasional (KSN) yang beratribut merah, dan Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB).
Banyaknya buruh yang melakukan aksi membuat Jalan Diponegoro ditutup. Buruh memenuhi akses menuju Gedung Sate tersebut. Mereka berorasi sambil mengusung poster dan spanduk tuntutan.
Tuntutan riburan buruh dari berbagai organisasi tersebut relatif sama, di antaranya menuntut kepada pemerintah supaya menjadikan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional.
"Kami menuntut 1 Mei untuk jadi Hari Libur Nasional. Alasannya, kontribusi buruh kepada negara sangat besar. Jadi seharusnya 1 Mei jadi Hari Libur Nasional," kata korlap SPSI 1992 yang juga Ketua DPD SPSI Jabar, Ajat Sudrajat, di sela aksi, Selasa (1/4/2012).
Buruh SBSI juga mengusung spanduk jumbo berisi tuntutan. Poin-poin tuntutannya sebagai berikut:
Jadikan 1 Mei sebagai libur, Hapus sistem outsourcing, berlakukan upah sektoral dan upah layak nasional, bubarkan sistem penyelesaian hubungan industrial karena ternyata sulit, mahal, dan lama bukannya mudah, murah dan cepat, tegakkan hukum terhadap pemberangusan serikat buruh (union busting), tindak tegas pengusaha yang melakuan pelanggran terhadap aturan perubahan, menuntut pemerintah perlindungan buruh migran, menolak kenaikan harga BBM dan TDL.
Tuntutan tersebut ditutup dengan kalimat "SBY-Boediono Gagal Sejahterakan Buruh Indonesia!"
Meski berjumlah ribuan, namun massa tampak berunjuk rasa dengan tertib. Mereka mendapatkan kawalan ketat dari kepolisian.
()