Enam tahanan Polsekta IB II kabur

Selasa, 01 Mei 2012 - 08:56 WIB
Enam tahanan Polsekta...
Enam tahanan Polsekta IB II kabur
A A A
Sindonews.com - Enam tahanan Polsekta Ilir Barat (IB) II Palembang kemarin berhasil kabur setelah menggergaji jeruji besi sel tahanan. Diduga aksi dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB saat petugas jaga tertidur pulas.

Keenam tahanan yang kabur yaitu M Johansah, warga Kelurahan 26 Ilir,Kecamatan IB II,Palembang (terlibat kasus KDRT) ditahan sejak 10 April 2012, Andi Kurniawan warga Talang Jambe (terlibat kasus 372/penggelapan) ditahan sejak 16 Maret 2012 Syamsudin, warga Talang Jambe, (terlibat kasus 372/ penggelapan) ditahan sejak 20 Maret 2012.

Selanjutnya, Ahmad Dani warga Lorong Serengam Kecamatan IB II, (terlibat kasus 363/pencurian), ditahan sejak 11 April 2012, Zakaria warga Lorong Serengam Kecamatan IB II, (terlibat kasus 363/ pencurian), ditahan sejak 11 April 2012; serta Aman Putra warga lorong Serengam Kecamatan IB II, (terlibat kasus 363/pencurian) ditahan sejak 21 April 2012. Tersangka Aman sudah kembali ke ruang tahanan Polsekta IB I Palembang setelah pihak keluarga menyerahkan ke Polsekta IB II.

Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif terkait aksi yang dilakukan bersama teman-temannya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kaburnya enam tahanan Polsekta IB II diduga kuat akibat kelalaian petugas piket jaga saat malam kejadian. Sejak dini hari kemarin sampai menjelang subuh, Kota Palembang diguyur hujan deras.Diduga saat hujan para tahanan beraksi memotong terali besi sel tahanan Polsekta IB II dengan gergaji besi.

Setelah berhasil memotong satu batang terali besi, satu per satu tahanan yang rata-rata berbadan kurus keluar dari sel. Selanjutnya, keenam tahanan kabur melalui pintu belakang Polsekta IB II. Beruntung dari 11 tahanan di sel berukuran 5 x 3 meter tersebut hanya enam orang yang berani melarikan diri. Kejadian baru diketahui petugas jaga sekitar pukul 05.00 WIB dan selanjutnya dilaporkan kepada Kapolsekta IB II Kompol Hadi Syaefudin.

Kapolsekta IB II Palembang Kompol Hadi Syaefudin membenarkan kejadian tersebut.“Ya saya mendapat musibah sekarang. Enam tahanan kabur dengan cara memotong terali besi sel tahanan,” ungkapnya di Polsekta IB II kemarin.

Padahal, kata Hadi, kemarin sekitar pukul 02.00 WIB, dia ditelepon anggota telah terjadi kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukumnya. “Saya langsung perintahkan anggota mengecek TKP dan sekitar pukul 03.00 WIB, anggota saya bilang memang ada kejadian satu kasus curanmor, ”katanya.

Selanjutnya, sekitar pukul 05.00 WIB, dia mendapat kabar dari anak buahnya bahwa enam tahanan melarikan diri. “Saya langsung ke kantor mengecek dan ternyata benar. Saya akui semalam (kemarin) gelisah dan memiliki perasaan aneh hingga tertidur pulas.Kebetulan saat itu hujan dan mati lampu. Padahal setiap malam dan menjelang subuh saya selalu memantau kantor dan anak buah,” paparnya.

Mengenai risiko yang harus ditanggung akibat peristiwa ini,Hadi mengaku siap dicopot dari jabatannya. “Saya akui ini kelalaian dan saya selaku pimpinan di Polsekta IB II siap dicopot. Tapi jujur, saya sedih melihat anak buah saya yang jaga rata-rata sudah tua. Dua sampai empat tahun lagi pensiun. Saat ini mereka diperiksa intensif oleh petugas Provos Polresta dan Polda,” katanya.

Sementara itu,Polresta Palembang langsung membentuk tim Lidik Opnal yang disebar di segala penjuru Kota Palembang untuk memburu tahanan Polsekta IB II yang kabur. Kapolresta Palembang Komisaris Besar Sabaruddin Ginting menegaskan, personel Satuan Reskrim Polretsa Palembang langsung melakukan pengejaran terhadap tahanan tersebut. Saat ini pihaknya juga mengevaluasi kinerja anggota seluruh polsek di bawah Polresta Palembang.

“Setelah mengecek tempat kejadian peristiwa (TKP), di sana ada terjadi kelalaian petugas. Berangkat dari kelalaian itu dimanfaatkan tahanan untuk melarikan diri. Namun, itu semua akan kita ungkap dengan menerjunkan tim Lidik Opnal bersama anggota Polsek Ilir Barat (IB) II,” ungkapnya.

Menurut dia, lima tahanan yang diburu petugas segera tertangkap. “Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita, terutama terhadap infrastruktur yang dimiliki polsek. Sebagian kondisinya relatif tua dan secara bertahap akan dilakukan pembenahan, terutama pada ruang tahanan,” tuturnya.

Mantan Kabid Humas Polda Sumsel ini mengimbau pihak keluarga tahanan yang kabur mempermudah tugas dari kepolisian dan membujuk atau menyerahkan tersangka kepada petugas.

“Kendati telah membentuk tim, kita juga berharap pihak keluarga membantu petugas dengan membujuk atau menyerahkan serta menginformasikan keberadaan anggota keluarganya yang kabur dari tahanan,” katanya.

Mengenai unsur kelalaian anggota atas kaburnya tahanan, akan dijatuhi sanksi sesuai peraturan Polri. Ada pun modus yang digunakan tahanan merupakan hal klasik yang lepas dari perhatian petugas, yakni memotong terali menggunakan gergaji yang tidak diketahui dari mana asalnya.

“Saat ini kita juga terus mendalami. Adapun sanksi tentunya sesuai aturan Polri. Kalau masalah pencopotan (kapolsek) itu nantilah,” tuturnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8271 seconds (0.1#10.140)