Hutan Gunung Papandayan tercemar limbah kulit

Senin, 30 April 2012 - 16:14 WIB
Hutan Gunung Papandayan tercemar limbah kulit
Hutan Gunung Papandayan tercemar limbah kulit
A A A
Sindonews.com - Hutan objek wisata Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut dijadikan lokasi pembuangan limbah kulit. Akibatnya, kawasan hutan milik Perhutani RPH Cisurupan BKPH Bayongbong di Kampung Ciseupan, Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, ini tercemar bau tidak sedap.

Kepala Urusan Hukum Agraria dan Kehumasan Perhutani KPH Garut Jaenal Abidin menyebutkan, limbah kulit yang dibuang itu terletak di dua lokasi berdekatan, yakni hanya berjarak sekitar 50 meter. Tempat pembuangannya sendiri berada tepat di pinggir jalan utama objek wisata Gunung Papandayan.

“Pada titik pertama, kami temukan limbahnya dibuang di sebelah kiri jalan. Bila dikira-kira, jumlahnya ada sekitar satu muatan mobil pick up. Sedangkan di titik ke dua, limbah bisa ditemukan di sebalah kanan jalan dengan jumlah lebih banyak, yaitu sekitar dua mobil pikap,” kata Jaenal menjelaskan kepada wartawan, Senin (30/4/2012).

Ia menambahkan, pembuangan limbah kulit itu dilakukan pada malam hari. Jaenal mengaku, pihak Perhutani KPH Garut kini tengah membuat surat pelaporan terkait pembuangan limbah tersebut untuk dilayangkan ke Polsek Cisurupan serta Dinas Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Garut.

“Kami belum tahu siapa pelakunya. Modusnya dilakukan saat kawasan itu sepi. Kami juga akan libatkan dinas lingkungan hidup dalam masalah ini. Sebab, dikhawatirkan limbah itu bisa berbahaya untuk lingkungan sekitar. Dari baunya saja sangat tidak sedap,” ujarnya.

Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Garut Mlenik Maumeriadi menjelaskan, dampak limbah kulit yang dibuang di hutan milik Perhutani kawasan wisata Gunung Papandayan ini belum menunjukan tanda bahaya langsung seperti menyebabkan gatal-gatal pada kulit manusia.

“Belum ada tanda seperti itu. Sementara baru pencemaran udara saja. Namun memang, bila dibiarkan terkena panas dan air hujan, tidak menutup kemungkinan dampak bagi kesehatan bisa terjadi,” katanya.

Diungkapkan Mlenik, lokasi pembuangan limbah kulit ini tidak hanya ditemukan di kawasan Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, saja. Melainkan juga ditemukan pula pada lokasi lainnya, yaitu di pinggiran jalan raya Kecamatan Cikajang dan pintu masuk Tempat Pembuangan Akhir Sampah Pasir Bajing.

“Dari penelusuran kami, itu semua dilakukan di malam hari. Kuat dugaan, semua limbah yang dibuang sembarangan ini berasal dari sentra pengolahan kulit Sukaregang Garut. Makanya, kami akan memperingatkan para pengusaha kulit di sana. Selain itu, kami sudah meminta agar setiap aparat kecamatan di Garut untuk waspada bila hal seperti ini juga terjadi di sekitar mereka,” paparnya.

Terpisah, seorang pegiat wisata Papandayan Tolip, 36, menuturkan, adanya limbah kulit di lokasi wisata Gunung Papandayan telah berlangsung sekitar satu minggu. Menurut Tolip, banyaknya limbah kulit yang teronggok begitu saja di dua titik lokasi tersebut setidaknya mengganggu aktivitas para wisatawan di daerah objek wisata itu.

“Kami meminta agar pemerintah dari dinas terkait segera membersihkan limbah itu. Kondisi yang menyebabkan hutan kotor serta bau itu sangat jelas telah mengganggu masyarakat dan para wisatawan,” tukasnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7742 seconds (0.1#10.140)