Pasien miskin dipaksa beli obat di apotek luar RSUD
A
A
A
Sindonews.com – Anggota panitia khusus (Pansus) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba ke RSUD Sultan Daeng Radja menemukan fakta para pasien miskin yang mengantongi kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dipaksa membeli obat di apotek luar rumah sakit.
Fakta itu diperoleh setelah anggota Pansus DPRD Bulukumba yang dipimpin Muhammad Djuharta melakukan inspeksi mendadak (sidak) di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Selain itu, apotek rujukan adalah milik seorang dokter ahli di RSUD. Sejumlah pasien miskin mengadu bahwa pelayanan akan diperlambat jika tak membeli obat di apotek milik dokter itu.
“Kami sangat menyayangkan intervensi yang dilakukan oknum dokter ahli itu. Ini pelanggaran. Direktur RSUD harus menyikapi masalah ini secara serius,” kata anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Muhammad Bakti kepada SINDO kemarin.
Direktur RSUD Sultan Daeng Radja Bulukumba Abd Gaffar mengatakan, pihaknya belum menerima laporan atau pengaduan dari pasien terkait dugaan seorang dokter ahli memaksa membeli obat di apotek luar RSUD.“Saya kira intervensi itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang dokter ahli,” ungkap Abd Gaffar dihubungi melalui via ponselnya kemarin. (wbs)
Fakta itu diperoleh setelah anggota Pansus DPRD Bulukumba yang dipimpin Muhammad Djuharta melakukan inspeksi mendadak (sidak) di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Selain itu, apotek rujukan adalah milik seorang dokter ahli di RSUD. Sejumlah pasien miskin mengadu bahwa pelayanan akan diperlambat jika tak membeli obat di apotek milik dokter itu.
“Kami sangat menyayangkan intervensi yang dilakukan oknum dokter ahli itu. Ini pelanggaran. Direktur RSUD harus menyikapi masalah ini secara serius,” kata anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Muhammad Bakti kepada SINDO kemarin.
Direktur RSUD Sultan Daeng Radja Bulukumba Abd Gaffar mengatakan, pihaknya belum menerima laporan atau pengaduan dari pasien terkait dugaan seorang dokter ahli memaksa membeli obat di apotek luar RSUD.“Saya kira intervensi itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang dokter ahli,” ungkap Abd Gaffar dihubungi melalui via ponselnya kemarin. (wbs)
()