Perusak Masjid Ahmadiyah di Babakan warga Tasikmalaya
A
A
A
Sindonews.com - Polisi belum menangkap pelaku perusakan Masjid Ahmadiyah di Kampung Babakan Sindang, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya. Pengrusakan terjadi yang terjadi pada Jumat 20 April 2012 pagi itu, berawal dari aksi damai penolakan warga terhadap jamaat Ahmadiyah.
"Ya untuk sementara belum ada yang ditahan. Nanti kita tunggu laporan Polres Tasikmalaya," ujar Wakapolda Jabar Brigjen Pol Hengki Kalluara di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Jawa Barat, Jumat 20 April 2012.
Menurutnya, sejauh ini belum ada indikasi keterlibatan pelaku dari luar daerah Tasikmalaya. "Pelaku pelemparan masih orang Tasik juga," katanya.
Dia menegaskan, jika polisi menemukan provokator pelemparan, tentu akan ditahan. "Ya kalau ada bukti kuat, kita akan ambil (tangkap)," tegasnya.
Saat ini, pihaknya berusaha meredam supaya konfik tidak melebar. Namun, Polres Tasimalaya belum meminta bantuan kepada Polda Jabar untuk menetralisir kejadian tersebut. Polda Jabar sifatnya baru mem-back up. "Netralisir dilakukan jajaran Polres Tasikmalaya. Kita kondusifkan dulu, lalu ambil langkah," urainya.
Dia menjelaskan, sebenarnya aksi penolakan terhadap Masjid Ahmadiyah sudah diketahui Polres Tasikmalaya. Sebab, sebelum aksi sudah ada pemberitahuan. Hanya saja, sambung Hengki, pada saat pemasangan spanduk penolakan terjadi pelemparan itu.
"Sekira pukul setengah sepuluh ada sedikit riak-riak kecil. Tapi itu tidak berdampak banyak. Bisa diantisipasi meski ada pelemparan," terangnya. (san)
"Ya untuk sementara belum ada yang ditahan. Nanti kita tunggu laporan Polres Tasikmalaya," ujar Wakapolda Jabar Brigjen Pol Hengki Kalluara di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Jawa Barat, Jumat 20 April 2012.
Menurutnya, sejauh ini belum ada indikasi keterlibatan pelaku dari luar daerah Tasikmalaya. "Pelaku pelemparan masih orang Tasik juga," katanya.
Dia menegaskan, jika polisi menemukan provokator pelemparan, tentu akan ditahan. "Ya kalau ada bukti kuat, kita akan ambil (tangkap)," tegasnya.
Saat ini, pihaknya berusaha meredam supaya konfik tidak melebar. Namun, Polres Tasimalaya belum meminta bantuan kepada Polda Jabar untuk menetralisir kejadian tersebut. Polda Jabar sifatnya baru mem-back up. "Netralisir dilakukan jajaran Polres Tasikmalaya. Kita kondusifkan dulu, lalu ambil langkah," urainya.
Dia menjelaskan, sebenarnya aksi penolakan terhadap Masjid Ahmadiyah sudah diketahui Polres Tasikmalaya. Sebab, sebelum aksi sudah ada pemberitahuan. Hanya saja, sambung Hengki, pada saat pemasangan spanduk penolakan terjadi pelemparan itu.
"Sekira pukul setengah sepuluh ada sedikit riak-riak kecil. Tapi itu tidak berdampak banyak. Bisa diantisipasi meski ada pelemparan," terangnya. (san)
()