Marak penembakan, polisi evaluasi keberadaan senpi
A
A
A
Sindonews.com - Pencurian disertai tembakan senjata api (senpi) yang terjadi di Bandung dua hari berturut-turut, menuntut kepolian bekerja lebih keras lagi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakham Baso menyebutkan, salah satu upaya untuk meminimalkan tindak kriminal dengan senpi, pihaknya akan mengevaluasi keberadaan senpi di Kota Bandung.
"Dengan kasus kemarin, tentunya kita evaluasi keberadaan senjata api dan tingkatkan operasi di jajaran Polrestabes Bandung," kata Abdul, di rumah korban pencurian dan kekerasan, Jalan Cigadung Endah 68 Bandung, Jumat (20/4/2012) .
Namun, Abdul membantah bahwa operasi pencegahan kepolisian lemah. "Saya kira tidak lemah. Patroli sudah diatur," tukasnya.
Menurutnya, kasus penembakan mahasiswa Unpar Harindaka Maruti (20), diawali dengan pencurian. Pelaku diduga spesialis rumah kosong. Untuk kasus spesialis rumah kosong, polisi sudah sering menangkap pelaku.
Maka saat ini, pihaknya akan makin mengintensifkan patroli terutama di perumahan. Langkahnya, koordinasi dengan satpam perumahan.
Sebelumnya, terjadi perampokan terhadap istri Kolonel TNI, Resminta Sriyani (47) di Jalan Petrakomala, Bandung. Korban luka tembak di paha kiri, dan uang Rp170 juta digondol.
Siang tadi sekira pukul 13.00 WIB, anak Guru Besar Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Bandung yang juga mahasiswa Unpar, Harindaka Maruti (20), menjadi korban penembakan. Dia meninggal karena ditembak saat mengejar pencuri yang beraksi di rumahnya. (wbs)
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakham Baso menyebutkan, salah satu upaya untuk meminimalkan tindak kriminal dengan senpi, pihaknya akan mengevaluasi keberadaan senpi di Kota Bandung.
"Dengan kasus kemarin, tentunya kita evaluasi keberadaan senjata api dan tingkatkan operasi di jajaran Polrestabes Bandung," kata Abdul, di rumah korban pencurian dan kekerasan, Jalan Cigadung Endah 68 Bandung, Jumat (20/4/2012) .
Namun, Abdul membantah bahwa operasi pencegahan kepolisian lemah. "Saya kira tidak lemah. Patroli sudah diatur," tukasnya.
Menurutnya, kasus penembakan mahasiswa Unpar Harindaka Maruti (20), diawali dengan pencurian. Pelaku diduga spesialis rumah kosong. Untuk kasus spesialis rumah kosong, polisi sudah sering menangkap pelaku.
Maka saat ini, pihaknya akan makin mengintensifkan patroli terutama di perumahan. Langkahnya, koordinasi dengan satpam perumahan.
Sebelumnya, terjadi perampokan terhadap istri Kolonel TNI, Resminta Sriyani (47) di Jalan Petrakomala, Bandung. Korban luka tembak di paha kiri, dan uang Rp170 juta digondol.
Siang tadi sekira pukul 13.00 WIB, anak Guru Besar Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Bandung yang juga mahasiswa Unpar, Harindaka Maruti (20), menjadi korban penembakan. Dia meninggal karena ditembak saat mengejar pencuri yang beraksi di rumahnya. (wbs)
()