Panas di Surabaya tembus 36 derajat celcius
A
A
A
Sindonews.com – Warga Surabaya harus dihimbau untuk menjaga kondisi fisik. Kondisi itu tak lepas dari cuaca Surabaya yang terasa lembab dan terik. Kondisi panas tak hanya terjadi pada siang hari. Sebab, saat malam hari suhu udara juga terasa panas.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Ari Pulung menuturkan, saat ini sudah masuk musim kemarau. Jadi suhu udara dan panas yang terik akan dijumpai setiap hari.
Cuaca yang panas itu tak hanya terjadi di Surabaya, hampir semua wilayah di Jatim juga mengalami cuaca yang sama. Mulai awal bulan ini Jatim memasuki musim kemarau pada dasarian kedua April hingga dasarian kedua Mei.
“Daerah yang paling terasa panas memang di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Ari di Surabaya Kamis (19/4/2012).
Ia melanjutkan, pada musim kemarau curah hujan kurang dari 50 mm perdasarian, dan ini mulai tampak pada beberapa hari ini dengan rata-rata suhu mencapai 32 derajat Celcius. Bahkan, sejak Rabu (18/4) kemarin, dari pengukuran BMKG diketahui, suhu tertinggi di Surabaya dan sekitarnya mencapai 36 derajat Celcius.
“Jadi suhu sempat menembus 36 derajat Celcius. Untuk hari ini dan beberapa hari mendatang, rata-rata suhu antara 25 derajat Celcius sampai 35 derajat Celcius,” jelasnya.
Meski belum ada data resmi dari BMKG Pusat, namun diperkirakan musim kemarau berlangsung antara April hingga Oktober mendatang. Lalu pada November mulai masuk pancaroba dan kembali musim hujan.
"Kami sih memnghimbau warga Surabaya memakai topi atau payung. Minimal itu bisa mengurangi cuaca panas yang terik ketika siang sampai sore hari,” ungkapnya.
Galih Pradipta, salah satu warga Jalan Karang Menjangan mengaku cuaca beberapa hari terakhir ini terasa menyengat. Meskipun sudah memakai jaket ketika berkendara, panas masih saja terasa lengket sampai ke kulit.
“Saya sampai mandi dua kali ketika pulang ke rumah, tapi rasanya masih panas,” jelasnya. (wbs)
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Ari Pulung menuturkan, saat ini sudah masuk musim kemarau. Jadi suhu udara dan panas yang terik akan dijumpai setiap hari.
Cuaca yang panas itu tak hanya terjadi di Surabaya, hampir semua wilayah di Jatim juga mengalami cuaca yang sama. Mulai awal bulan ini Jatim memasuki musim kemarau pada dasarian kedua April hingga dasarian kedua Mei.
“Daerah yang paling terasa panas memang di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Ari di Surabaya Kamis (19/4/2012).
Ia melanjutkan, pada musim kemarau curah hujan kurang dari 50 mm perdasarian, dan ini mulai tampak pada beberapa hari ini dengan rata-rata suhu mencapai 32 derajat Celcius. Bahkan, sejak Rabu (18/4) kemarin, dari pengukuran BMKG diketahui, suhu tertinggi di Surabaya dan sekitarnya mencapai 36 derajat Celcius.
“Jadi suhu sempat menembus 36 derajat Celcius. Untuk hari ini dan beberapa hari mendatang, rata-rata suhu antara 25 derajat Celcius sampai 35 derajat Celcius,” jelasnya.
Meski belum ada data resmi dari BMKG Pusat, namun diperkirakan musim kemarau berlangsung antara April hingga Oktober mendatang. Lalu pada November mulai masuk pancaroba dan kembali musim hujan.
"Kami sih memnghimbau warga Surabaya memakai topi atau payung. Minimal itu bisa mengurangi cuaca panas yang terik ketika siang sampai sore hari,” ungkapnya.
Galih Pradipta, salah satu warga Jalan Karang Menjangan mengaku cuaca beberapa hari terakhir ini terasa menyengat. Meskipun sudah memakai jaket ketika berkendara, panas masih saja terasa lengket sampai ke kulit.
“Saya sampai mandi dua kali ketika pulang ke rumah, tapi rasanya masih panas,” jelasnya. (wbs)
()