Pemerintah panik, alarm Tsunami telat bunyi
A
A
A
Sindonews.com - Menurut prosedur, alarm Tsunami dibunyikan setelah mendapat peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Akan tetapi, alarm peringatan Tsunami baru berbunyi 30 menit setelah terjadi gempa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Asmadi Syam mengakui, seharusnya alarm Tsunami dibunyikan begitu mendapat peringatan dari BMKG. Tapi pihaknya, baru membunyikan 30 menit setelah gempa.
Asmadi mengatakan, setelah gempa, dia telah berkoordinasi dengan Pj Gubernur Aceh Tarmizi Karim, tapi diinstruksikan jangan tekan tombol alarm peringatan Tsunami karena bisa menyebabkan warga takut.
"Saya yang pencet, bukan gubernur. Kita takut dikatakan pemerintah tidak peduli," terang Asmadi Jalan Tgk Daud Beureh Nomor 18, Banda Aceh, Kamis (12/4/2012).
Keterlambatan bunyi bunyi alarm juga diakibatkan kepanikan yang terjadi di kantor gubernur. Saat listrik padam dibutuhkan generating set (genset), tapi pegawainya sudah kabur menyelamatkan diri.
"Kami harus hidupkan genset dulu, baru bisa nyalakan alarm," kata Asmadi.
Dari empat alarm Tsunami yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar, satu diantaranya tidak menyala. Pihak BPBA tidak mengetahui penyebabnya. Alarm yang tidak berbunyi, justru ada di Ule Lheu, kawasan yang rata disapu Tsunami 2004.
"Mungkin ada yang korsleting, tapi kami tidak tahu pastinya kenapa," tegas Asmadi.(azh)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Asmadi Syam mengakui, seharusnya alarm Tsunami dibunyikan begitu mendapat peringatan dari BMKG. Tapi pihaknya, baru membunyikan 30 menit setelah gempa.
Asmadi mengatakan, setelah gempa, dia telah berkoordinasi dengan Pj Gubernur Aceh Tarmizi Karim, tapi diinstruksikan jangan tekan tombol alarm peringatan Tsunami karena bisa menyebabkan warga takut.
"Saya yang pencet, bukan gubernur. Kita takut dikatakan pemerintah tidak peduli," terang Asmadi Jalan Tgk Daud Beureh Nomor 18, Banda Aceh, Kamis (12/4/2012).
Keterlambatan bunyi bunyi alarm juga diakibatkan kepanikan yang terjadi di kantor gubernur. Saat listrik padam dibutuhkan generating set (genset), tapi pegawainya sudah kabur menyelamatkan diri.
"Kami harus hidupkan genset dulu, baru bisa nyalakan alarm," kata Asmadi.
Dari empat alarm Tsunami yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar, satu diantaranya tidak menyala. Pihak BPBA tidak mengetahui penyebabnya. Alarm yang tidak berbunyi, justru ada di Ule Lheu, kawasan yang rata disapu Tsunami 2004.
"Mungkin ada yang korsleting, tapi kami tidak tahu pastinya kenapa," tegas Asmadi.(azh)
()