Empat mahasiswa Jombang dilepas Polda Metro Jaya
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya memulangkan empat mahasiswa Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Keempatnya disambut civitas akademik kampus saat dipulangkan ke Undar Jombang, Jalan Merdeka, Jombang, Jatim.
Sebelum kedatangan empat aktivis tersebut, lantunan istighosah pun dikumandangkan. Para aktivis ini tiba di halaman kampus sekitar pukul 10.20 Wib. Puluhan mahasiswa bersama segenap civitas akademika menggelar karpet.
Saiful Bahri, Yoyok P, Afgan Eka B dan Banzir tiba dengan menggunakan celana pendek sambil telanjang kaki. Tak hanya itu, mulut pun di lakban sebagai simbol perlawanan atas perlakuan aparat penegak hukum yang membungkam mahasiswa.
"Mulut dibungkam ini sebagai simbol perlawanan bahawa perjuangan mahasiswa telah dibungkam. Sebab, empat mahsiswa tersebut masih dalam status tersangka dan dilarang melakukan orasi dan mimbar bebas selama tiga bulan ke depan," kata Hasan Affandi, Pembatu Dekan I Fakultas FISIP, di Kampus Undar, Minggu (8/4/2012).
Ia juga menyebut, ada 12 Mahasiwa yang berangkat ikut berdemo penolakan kenaikan harga BBM di Jakarta pada 25 Maret lalu. Ternyata, aksi mahasiwa ini diciderai oleh pihak lain dengan memanfaatkan mahasiswa yakni membakar mobil polisi di Polsek Jompongan dan pemukulan anggota Polisi di Senen. Hasan juga menyayangkan, meski penahanan belum 24 Jam namun para aktivis ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Tak hanya itu, selama dalam penahanan seluruh atribut dilucuti. "Mereka hanya menggunakan celana pendek saja," ujar Hasan.
Atas perjuangan Mahasiswa itu, pihak rektorat tetap mendukung pergerakan mahasiswa ini. Bahkan, keberadaan aktivis ini merupakan bukti nyata bahawa mahasiswa Undar masih memperjuangkan nilai-nilai perjuangan yang pro Rakyat.
"Kami atas nama pihak kampus tetap mendukung langkah mahasiwa yang peduli terhadap rakyat. Sejak masa-masa selalu Undar tetap mengawal perjuangan rakyat," tukasnya.(azh)
Sebelum kedatangan empat aktivis tersebut, lantunan istighosah pun dikumandangkan. Para aktivis ini tiba di halaman kampus sekitar pukul 10.20 Wib. Puluhan mahasiswa bersama segenap civitas akademika menggelar karpet.
Saiful Bahri, Yoyok P, Afgan Eka B dan Banzir tiba dengan menggunakan celana pendek sambil telanjang kaki. Tak hanya itu, mulut pun di lakban sebagai simbol perlawanan atas perlakuan aparat penegak hukum yang membungkam mahasiswa.
"Mulut dibungkam ini sebagai simbol perlawanan bahawa perjuangan mahasiswa telah dibungkam. Sebab, empat mahsiswa tersebut masih dalam status tersangka dan dilarang melakukan orasi dan mimbar bebas selama tiga bulan ke depan," kata Hasan Affandi, Pembatu Dekan I Fakultas FISIP, di Kampus Undar, Minggu (8/4/2012).
Ia juga menyebut, ada 12 Mahasiwa yang berangkat ikut berdemo penolakan kenaikan harga BBM di Jakarta pada 25 Maret lalu. Ternyata, aksi mahasiwa ini diciderai oleh pihak lain dengan memanfaatkan mahasiswa yakni membakar mobil polisi di Polsek Jompongan dan pemukulan anggota Polisi di Senen. Hasan juga menyayangkan, meski penahanan belum 24 Jam namun para aktivis ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Tak hanya itu, selama dalam penahanan seluruh atribut dilucuti. "Mereka hanya menggunakan celana pendek saja," ujar Hasan.
Atas perjuangan Mahasiswa itu, pihak rektorat tetap mendukung pergerakan mahasiswa ini. Bahkan, keberadaan aktivis ini merupakan bukti nyata bahawa mahasiswa Undar masih memperjuangkan nilai-nilai perjuangan yang pro Rakyat.
"Kami atas nama pihak kampus tetap mendukung langkah mahasiwa yang peduli terhadap rakyat. Sejak masa-masa selalu Undar tetap mengawal perjuangan rakyat," tukasnya.(azh)
()