Warga Denpasar temukan potongan uang di karung
A
A
A
Sindonews.com - Warga Denpasar menemukan uang kertas pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu yang sudah terpotong-potong dalam serpihan kecil di sebuah lahan kosong. Belakangan diketahui, uang tersebut merupakan limbah uang Bank Indonesia.
Tumpukan pecahan uang kertas itu mulai ramai diketahui warga sekitar di Gang Rajawali Jalan Tukad Balian, Denpasar, kemarin, Mereka kaget mengetahui ada uang kertas asli sudah hancur terpotong menjadi beberapa bagian.
"Benar itu memang dari bahan olahan yang sudah menjadi limbah, jadi namanya sudah bukan uang lagi ya," ujar Analisis Junior Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Denpasar, Laurensia Yoan Destalinda dihubungi, Senin (2/4/2012).
Yoan mengklaim sampah yang diproduksi oleh BI itu yang kemudian dibuang tersebut sudah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Pihaknya juga menyatakan bertangungjawab atas keluarnya limbah yang berasal dari uang kertas tersebut.
Limbah tersebut telah dibuang pada hari Jumat 30 Maret 2012 dan saat itu karena ada kekurangan tenaga pembuangan sampah sehingga pengerjaannya telah dilimpahkan ke pihak lain.
Ia mengakui, belakangan diketahui ada sedikit persoalan terkait pembuangan limbah tersebut yang kemudian cukup mengagetkan warga sekitar tempat pembuangan limbah BI.
Disinggung lebih jauh soal limbah uang yang sudah tidak terpakai itu berikut total jumlahnya, Yoan mengatakan, masalah tersebut masih dibicarakan di internal BI.
"Nanti pimpinan kami yang akan menyampaikan masalah ini ke teman-teman media, mohon bersabar ya," ujarnya.
Untuk menjelaskan persoalan sebenarnya, pihaknya juga akan dimintai keterangan petugas kepolisian Denpasar Selatan. Karena temuan sampah dari limbah uang BI telah membuat warga geger.
Temuan serpihan-serpihan uang kertas yang berasal dari tumpukan karung yang tersusun rapi di lokasi lahan kosong telah menjadi perbincangan warga.
"Empat hari lalu. kami melihat tumpukan karung tetapi tidak tahu persis isinya apa. Kami tidak menyangka isinya potongan uang kertas," ujar Ngurah warga sekitar.
Temuan tersebut juga menjadi sempat menjadi tontoan warga beramai-ramai mendatangi lokasi penemuan untuk melihat dari dekat tumpukan limbah uang tersebut.(azh)
Tumpukan pecahan uang kertas itu mulai ramai diketahui warga sekitar di Gang Rajawali Jalan Tukad Balian, Denpasar, kemarin, Mereka kaget mengetahui ada uang kertas asli sudah hancur terpotong menjadi beberapa bagian.
"Benar itu memang dari bahan olahan yang sudah menjadi limbah, jadi namanya sudah bukan uang lagi ya," ujar Analisis Junior Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Denpasar, Laurensia Yoan Destalinda dihubungi, Senin (2/4/2012).
Yoan mengklaim sampah yang diproduksi oleh BI itu yang kemudian dibuang tersebut sudah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Pihaknya juga menyatakan bertangungjawab atas keluarnya limbah yang berasal dari uang kertas tersebut.
Limbah tersebut telah dibuang pada hari Jumat 30 Maret 2012 dan saat itu karena ada kekurangan tenaga pembuangan sampah sehingga pengerjaannya telah dilimpahkan ke pihak lain.
Ia mengakui, belakangan diketahui ada sedikit persoalan terkait pembuangan limbah tersebut yang kemudian cukup mengagetkan warga sekitar tempat pembuangan limbah BI.
Disinggung lebih jauh soal limbah uang yang sudah tidak terpakai itu berikut total jumlahnya, Yoan mengatakan, masalah tersebut masih dibicarakan di internal BI.
"Nanti pimpinan kami yang akan menyampaikan masalah ini ke teman-teman media, mohon bersabar ya," ujarnya.
Untuk menjelaskan persoalan sebenarnya, pihaknya juga akan dimintai keterangan petugas kepolisian Denpasar Selatan. Karena temuan sampah dari limbah uang BI telah membuat warga geger.
Temuan serpihan-serpihan uang kertas yang berasal dari tumpukan karung yang tersusun rapi di lokasi lahan kosong telah menjadi perbincangan warga.
"Empat hari lalu. kami melihat tumpukan karung tetapi tidak tahu persis isinya apa. Kami tidak menyangka isinya potongan uang kertas," ujar Ngurah warga sekitar.
Temuan tersebut juga menjadi sempat menjadi tontoan warga beramai-ramai mendatangi lokasi penemuan untuk melihat dari dekat tumpukan limbah uang tersebut.(azh)
()