Mahasiswa kembali rusak kantor Wali Kota Palopo
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengamuk dan kembali merusak kantor Wali Kota Palopo, Sulawesi Selatan saat menggelar aksi unjuk rasa akbar Aliansi Mahasiswa Palopo (AMPO) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aparat kepolisian dan Satpol PP tidak berkutik menyaksikan aksi anarkistis mahasiswa yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Palopo, seperti Universitas Andi Djemma (Unanda), Universitas Cokroaminoto (Uncokro), STIEM, STAIN, STIH Damarica, serta sejumlah Akademi Keperawatan dan Kebidanan di Palopo, Jumat (30/3/2012).
Padahal, tak jauh dari kantor Wali Kota, terdapat Kantor Mapolsek Wara. Petugas Antihuru-hara dari Polres dan Polsek Wara hanya menjaga kantor Mapolsek karena tersiar kabar mahasiswa akan melakukan penyerangan ke Kantor Mapolsek sehingga pengamanan Mapolsek diperketat.
Pantauan di lapangan, pendemo merusak dan memecahkan puluhan pot bunga di depan Kantor Wali Kota. Pecahan pot tersebut dipakai melempari kaca kantor Wali Kota, baik kaca gedung lantai satu dan dua.
Pendemo juga merusak Pos Jaga Satpol PP di pintu utama Kantor Wali Kota. Petugas Satpol PP berusaha menenangkan mahasiswa, tetapi ratusan mahasiswa telah tersulut emosinya sehingga aksi anarkistis terus berlanjut.
Belum puas merusak fasilitas kantor wali Kota Palopo, mahasiswa kembali merusak papan nama Kantor Wali Kota. Bahkan, salah seorang pendemo menulisi papan nama kantor Wali Kota dengan kalimat, "Posko Penolakan Kenaikan Harga BBM".
Tak hanya itu, papan nama pengurus Korpri di halaman Balai Kota dicabut dan potongan besinya dipakai merusak pagar di bagian depan dan samping kantor yang berlokasi di Jalan Andi Djemma ini.(azh)
Aparat kepolisian dan Satpol PP tidak berkutik menyaksikan aksi anarkistis mahasiswa yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Palopo, seperti Universitas Andi Djemma (Unanda), Universitas Cokroaminoto (Uncokro), STIEM, STAIN, STIH Damarica, serta sejumlah Akademi Keperawatan dan Kebidanan di Palopo, Jumat (30/3/2012).
Padahal, tak jauh dari kantor Wali Kota, terdapat Kantor Mapolsek Wara. Petugas Antihuru-hara dari Polres dan Polsek Wara hanya menjaga kantor Mapolsek karena tersiar kabar mahasiswa akan melakukan penyerangan ke Kantor Mapolsek sehingga pengamanan Mapolsek diperketat.
Pantauan di lapangan, pendemo merusak dan memecahkan puluhan pot bunga di depan Kantor Wali Kota. Pecahan pot tersebut dipakai melempari kaca kantor Wali Kota, baik kaca gedung lantai satu dan dua.
Pendemo juga merusak Pos Jaga Satpol PP di pintu utama Kantor Wali Kota. Petugas Satpol PP berusaha menenangkan mahasiswa, tetapi ratusan mahasiswa telah tersulut emosinya sehingga aksi anarkistis terus berlanjut.
Belum puas merusak fasilitas kantor wali Kota Palopo, mahasiswa kembali merusak papan nama Kantor Wali Kota. Bahkan, salah seorang pendemo menulisi papan nama kantor Wali Kota dengan kalimat, "Posko Penolakan Kenaikan Harga BBM".
Tak hanya itu, papan nama pengurus Korpri di halaman Balai Kota dicabut dan potongan besinya dipakai merusak pagar di bagian depan dan samping kantor yang berlokasi di Jalan Andi Djemma ini.(azh)
()