Gubernur Bali ikut unjuk rasa BBM
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika bergabung dengan puluhan demonstran yang menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM di halaman kantor Gubernur Bali, di Renon, Denpasar.
Demo dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat lainnya dimulai pukul 10.00 WITA, mereka melakukan long march dari parkir timur Lapangan Niti Mandala Renon, dengan pengawalan ketat kepolisian.
Seorang pendemo sempat bertelanjang dada sembari membawa jeriken BBM. Setelah berorasi dan membentangkan spanduk bersisi penolakan penaikan BBM, gubernur akhirnya bersedia bergabung dengan para demonstran.
Pendemo meminta agar Pastika sebagai representasi rakyat Bali ikut memperjuangkan aspirasi masyararakat Bali ke pusat, agar membatalkan kebijakan tidak populis tersebut.
Pastika sempat mendengarkan orasi Presiden BEM Universitas Udayana Denpasar Elbinsar Purba yang menyoroti kenaikkan BBM yang hanya menyengarakan rakyat.
"Saat ini kenaikan harga BBM bukan solusi yang tepat untuk menopang kekurangan APBN," ujar Elbinsar menjelaskan, Kamis (29/3/2012).
Elbinsar yang kemarin sore dikeroyok orang tak dikenal di kampus Universitas Udayana, menglaim, dampak kenaikan harga BBM hampir 99 persen sangat menyengsarakan rakyat kecil.
"Kami memohon Pak Gubernur Pastika ikut berjuang bersama rakyat Bali menolak kebijakan menaikkan harga BBM," tandasnya.
Di hadapan pengunjuk rasa, Pastika akan menyampaikan tuntutan masyarakat Bali terkait kebijakan untuk menaikkan BBM, namun semua keputusan itu di tangan pusat.
"Keputusan sama sekali tidak berada di tangan saya, tetapi dalam berbagai kesempatan saya berkali-kali menyampaikan bahwa semua orang pasti tidak setuju dengan naiknya harga BBM," tegasnya disambut tepuk tangan pendemo.
Dia menambahkan, sampai saat ini masalah tersebut masih proses di pusat dan belum ada finalisasi. Untuk itu, dia mengajak masyarakat bersabar menunggu keputusan akhir pemerintah pusat.(azh)
Demo dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat lainnya dimulai pukul 10.00 WITA, mereka melakukan long march dari parkir timur Lapangan Niti Mandala Renon, dengan pengawalan ketat kepolisian.
Seorang pendemo sempat bertelanjang dada sembari membawa jeriken BBM. Setelah berorasi dan membentangkan spanduk bersisi penolakan penaikan BBM, gubernur akhirnya bersedia bergabung dengan para demonstran.
Pendemo meminta agar Pastika sebagai representasi rakyat Bali ikut memperjuangkan aspirasi masyararakat Bali ke pusat, agar membatalkan kebijakan tidak populis tersebut.
Pastika sempat mendengarkan orasi Presiden BEM Universitas Udayana Denpasar Elbinsar Purba yang menyoroti kenaikkan BBM yang hanya menyengarakan rakyat.
"Saat ini kenaikan harga BBM bukan solusi yang tepat untuk menopang kekurangan APBN," ujar Elbinsar menjelaskan, Kamis (29/3/2012).
Elbinsar yang kemarin sore dikeroyok orang tak dikenal di kampus Universitas Udayana, menglaim, dampak kenaikan harga BBM hampir 99 persen sangat menyengsarakan rakyat kecil.
"Kami memohon Pak Gubernur Pastika ikut berjuang bersama rakyat Bali menolak kebijakan menaikkan harga BBM," tandasnya.
Di hadapan pengunjuk rasa, Pastika akan menyampaikan tuntutan masyarakat Bali terkait kebijakan untuk menaikkan BBM, namun semua keputusan itu di tangan pusat.
"Keputusan sama sekali tidak berada di tangan saya, tetapi dalam berbagai kesempatan saya berkali-kali menyampaikan bahwa semua orang pasti tidak setuju dengan naiknya harga BBM," tegasnya disambut tepuk tangan pendemo.
Dia menambahkan, sampai saat ini masalah tersebut masih proses di pusat dan belum ada finalisasi. Untuk itu, dia mengajak masyarakat bersabar menunggu keputusan akhir pemerintah pusat.(azh)
()