Antrean BBM mulai terjadi di SPBU Lamalaka

Senin, 26 Maret 2012 - 16:19 WIB
Antrean BBM mulai terjadi di SPBU Lamalaka
Antrean BBM mulai terjadi di SPBU Lamalaka
A A A
Sindonews.com - Antrean untuk mendapatkan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lamalaka Bantaeng, Sulawesi Selatan mulai terjadi antrean.

Dari pantauan, meskipun hanya ada beberapa kendaraan dan sejumlah pengecer, namun mereka mengaku BBM mulai habis sekira pukul 10.10 WITA.

“Saya datang ke sini tadi memang sudah habis, sekitar pukul 10.00 WITA,” ungkap salah seorang pengecer, Ahmad menjelaskan, Senin (26/3/2012).

Meskipun belum kebagian, dia mengaku harus meninggu karena memang ada jatah
pengecer, sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Disperindagtamben (Dinas
Perindustrian, perdagangan pertambangan dan energi) Bantaeng.

Dia dan juga beberapa pengecer lainnya, terpaksa menunggu di SPBU Lamalaka
untuk menunggu stok datang. Bahkan mobil dinas Wakil Bupati Bantaeng juga terpaksa kembali lantaran tidak kebagian BBM.

Sementara itu, pengelola SPBU Lamalaka Firdaus mengaku bahwa memang jatah BBM di SPBU Lamalaka sudah dikurangi sejak beberapa bulan lalu, dengan alasan armada yang kurang.

“Saat ini SPBU kami hanya menerima 16 ton Premium, padahal normalnya 32 ton,”
ungkap Firdaus, Senin (26/3/2012).

Mengenai habisnya stok BBM pukul 10.10 WITA, dia mengaku hal tersebut lantaran pasokan dari Pertamina Makassar baru datang sore, sehingga pihaknya langsung menjual dan menyisahkan sekitar empat ton untuk pagi. Hal itulah yang menyebabkan BBM cepat habis.

“Kalau tiba dari Makassar, kami langsung jual, karena jangan sampai kam dikira menimbun kalau disimpan untuk besok pagi,” jelas Firdaus.

Sementara itu jelang kenaikan harga BBM pada 1 April mendatang, Bupati Bantaeng, yang sebelumnya melakukan rapat Muspida dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berharap, semua pihak mengantisipasi dengan baik.

Dia meminta semua pihak, terutama aparat keamanan diminta berkoordinasi mencegah kemungkinan terjadinya penimbunan maupun spekulasi yang bisa merugikan masyarakat.

"Bila perlu SPBU dijaga hingga pukul 00.00 WITA, meskipun BBM sebenarnya bukanlah ancaman serius sebab yang menjadi ancaman yang sebenarnya adalah
masalah ketersediaan pangan (krisis pangan)," urainya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6242 seconds (0.1#10.140)