Tiap hari, pelajar 5 desa naik kendaraan Dalmas
A
A
A
Sindonews.com - Pelajar yang merupakan siswa dari sekolah menengah di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) diangkut mobil Dalmas setiap hari.
Penjemmputan para pelajar setiap hari menggunakan mobil Damlmas memudahkan para pelajar tersebut menjangkau sekolahnya masing-masing. Mereka diangkut dari 5 desa di Kecamatan Malunda ke pusat kota kecamatan tempat sekolah berada.
Kebijakan penggunaan mobil Dalmas bantuan Kementrian Perhubungan itu setelah keberadaan Bis Sekolah tak juga mampu meladeni para pelajar yang tidak berada di kota kecamatan. Sementara desakan para orangtua pelajar itu terus berharap ke Pemerintah agar ada pelayanan bis sekolah hingga ke pelosok. Sebagai ganti bis sekolah, mobil Dalmas dimanfaatkan.
Tokoh masyarakat Malunda, Anwar Samal membenarkan pelayanan kepada pelajar yang berada di pelosok terkabulkan.
"Benar, para pelajar kami disini (Malunda) telah mendapat jemputan pulang pergi sekolah, tapi bukan menggunakan bis sekolah melainkan mobil Dalmas," kata Anwar menjelaskan, Jumat (23/3/2012).
Dia menuturkan, puluhan pelajar dari lima desa di kecamatan Malunda yakni Desa Kayuangin, Desa Salotahongan, Desa Lombang Timur, Desa Lombang, Desa Kayuangin, dan Desa Bambangan.
Menurut Anwar, selama ini para pelajar menempuh puluhan kilometer dengan berjalan kaki untuk sampai ke sekolah.
"Jadi ada rasa ketidakadilan karena pelajar di kota yangdengan gampang bisa mendapatkan kendaraan apa saja untuk sampai ke sekolah tapi masih dibantu dengan pengadaan bis sekolah," sebut dia.
Sementara, lanjutnya, pelajar yang berada di luar kota harus berpeluh-peluh dengan berjalan kaki karena tidak mendapatkan bantuan seperti yang diperolah pelajar di kota.
"Tapi kali ini, Alhamdulillah berkat pendekatan kami dan kebijakan pemerintah, ada jalan untuk para pelajar itu meski bukan bis sekolah, yang penting mereka bisa sampai ke sekolah tanpa harus keringatan dan mereka bisa belajar dengan tenang," kunci Anwar.(azh)
Penjemmputan para pelajar setiap hari menggunakan mobil Damlmas memudahkan para pelajar tersebut menjangkau sekolahnya masing-masing. Mereka diangkut dari 5 desa di Kecamatan Malunda ke pusat kota kecamatan tempat sekolah berada.
Kebijakan penggunaan mobil Dalmas bantuan Kementrian Perhubungan itu setelah keberadaan Bis Sekolah tak juga mampu meladeni para pelajar yang tidak berada di kota kecamatan. Sementara desakan para orangtua pelajar itu terus berharap ke Pemerintah agar ada pelayanan bis sekolah hingga ke pelosok. Sebagai ganti bis sekolah, mobil Dalmas dimanfaatkan.
Tokoh masyarakat Malunda, Anwar Samal membenarkan pelayanan kepada pelajar yang berada di pelosok terkabulkan.
"Benar, para pelajar kami disini (Malunda) telah mendapat jemputan pulang pergi sekolah, tapi bukan menggunakan bis sekolah melainkan mobil Dalmas," kata Anwar menjelaskan, Jumat (23/3/2012).
Dia menuturkan, puluhan pelajar dari lima desa di kecamatan Malunda yakni Desa Kayuangin, Desa Salotahongan, Desa Lombang Timur, Desa Lombang, Desa Kayuangin, dan Desa Bambangan.
Menurut Anwar, selama ini para pelajar menempuh puluhan kilometer dengan berjalan kaki untuk sampai ke sekolah.
"Jadi ada rasa ketidakadilan karena pelajar di kota yangdengan gampang bisa mendapatkan kendaraan apa saja untuk sampai ke sekolah tapi masih dibantu dengan pengadaan bis sekolah," sebut dia.
Sementara, lanjutnya, pelajar yang berada di luar kota harus berpeluh-peluh dengan berjalan kaki karena tidak mendapatkan bantuan seperti yang diperolah pelajar di kota.
"Tapi kali ini, Alhamdulillah berkat pendekatan kami dan kebijakan pemerintah, ada jalan untuk para pelajar itu meski bukan bis sekolah, yang penting mereka bisa sampai ke sekolah tanpa harus keringatan dan mereka bisa belajar dengan tenang," kunci Anwar.(azh)
()