Polda Sumut dibobol, dua tahanan kabur

Selasa, 20 Maret 2012 - 09:14 WIB
Polda Sumut dibobol, dua tahanan kabur
Polda Sumut dibobol, dua tahanan kabur
A A A
Sindonews.com - Dua tahanan kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal kabur dari sel Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut).

Kaburnya kedua tahanan bernama Wahyudi alias Tengku Agam (34) warga Dusun Satik Desa Labuhan Keude, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur dan Syaiful Amri alias Cek Pul (39) warga Dusun Bahagia, Desa Maudang Ara,Kecamatan Nurusalam, Aceh Timur baru diketahui petugas antara pukul 03.15-04.00 WIB. Keduanya diketahui anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hambala’eh.

Berdasarkan jejak yang ditinggalkan, keduanya menggergaji jeruji jendela yang berada di atas ventilasi ruangan sel.

Begitu jeruji jendela berhasil dipotong mereka pun naik ke atas meloloskan diri melalui lubang terowongan yang mengarah ke persawahan belakang gedung Polda Sumut.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, sebenarnya berkas berita acara pemeriksaan (BAP) Wahyudi dan Syaiful Amri akan dilimpahkan ke kejaksaan, kemarin. Namun, saat hendak dilakukan pemeriksaan ke ruang sel tahanan, ternyata keduanya sudah kabur.

Keduanya ditahan terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal dan dijerat Undang- Undang (UU) Darurat No 12/1951. Mereka ditangkap saat polisi menggelar razia di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum),di Kecamatan Hinai, perbatasan Sumut-NAD. Saat itu, polisi menemukan dua pucuk pistol jenis FN dan 18 butir amunisi di mobil yang ditumpangi kedua tersangka yang hendak ke Medan. “Berkasnya sudah lengkap (P21), jadi sudah mau dilimpahkan,” ujarnya menjelaskan Senin 19 Maret 2012.

Keduanya menjadi buronan setelah menggergaji jeruji besi lubang ventilasi. Mereka menggunakan ikatan kain sarung dan baju untuk bisa naik dan turun dari lubang ventilasi itu.

“Saya sudah periksa ruangannya, ventilasi itu tempatnya sekitar lima meter dari lantai. Makanya kita terus dalami bagaimana cara mereka berdua naik dan menggergaji jeruji itu. Apakah cukup hanya satu jam?”ucapnya.

Petugas piket jaga,Brigadir Polisi Satu (Briptu) Maurits Hutapea mengaku sudah memeriksa lima ruang tahanan di Direktorat Tahti Polda Sumut sekitar pukul 03.15 WIB. Saat itu, tahanan masih lengkap 38 orang.

“Pada pukul 04.10 Briptu Maurits Hutapea kembali memeriksa ruang tahanan. Di kamar Nomor 4, tahanan yang seharusnya berjumlah 12 orang berkurang dua menjadi 10 orang,” papar Heru.

Mengetahui ada tahanan melarikan diri, Briptu Maurits Hutapea melapor kepada atasannya Inspektur Polisi Dua (Ipda) Rikson Saragi. Petugas kemudian melakukan penyisiran ke kawasan sekitar Kantor Polda Sumut. Namun, belum juga ditemukan kedua tahanan tersebut.

Petugas telah memeriksa 10 tahanan yang berada satu sel dengan dua tahanan yang kabur tersebut. Semuanya mengaku sedang tidur saat Syaiful dan Wahyudi melarikan diri.

Dua petugas piket juga dimintai keterangan di Bidang Propam Polda Sumut yakni Briptu Maurits Hutapea dan Ipda Rikson Saragi sebagai perwira pengawas (pawas). Mantan Wakil Direktur (Wadir) Lalu Lintas Polda Sumut ini menuturkan, dua tim telah dibentuk untuk memburu kedua buronan. Selain melakukan pengejaran, mereka juga akan memeriksa pihak-pihak yang sering menjenguk keduanya di tahanan.

Petugas juga masih mendalami asal gergaji dan kain sarung yang digunakan untuk melarikan diri. “Gergajinya belum kami temukan. Barang buktinya hanya sarung dan baju,” tandasnya.

Direktur Tahti Polda Sumut Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wetimin Panjaitan saat dikonfirmasi SINDO enggan memberikan keterangan terkait kaburnya dua tahanan tersebut.

Namun, Kasibdit I Keamanan Negara (Kamneg) Dit Reskrimum AKBP Heri Sulismono mengatakan,untuk kamera closed circuit televisi (CCTV) di ruang tahanan dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat dijadikan barang bukti untuk mengetahui kronologi kedua tahanan itu melarikan diri.

“Closed Circuit Television (CCTV) memang sedang mati, tidak berfungsi lagi, jadi enggak bisa kita tahu,” ujarnya singkat.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5567 seconds (0.1#10.140)