Mahasiswa UIN Yogya bakar keranda SBY-Boediono
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DIY membakar keranda bertuliskan SBY-Boediono di Pertigaan Jalan Adisucipto, Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mahasiswa juga membakar beberapa ban mobil bekas di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang berencana menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April 2012 mendatang.
Mahasiswa juga membentuk lingkaran besar di tengah jalan tersebut, sehingga membuat para pengguna jalan tersendat dan macet. Selain itu, mereka juga membakar beberapa poster dan kertas bertuliskan kecaman terhadap pemerintah yang sebelumnya di pakai untuk menyampaikan aksi unjuk rasa.
"Kita tak ingin seluruh rakyat Indonesia tambah sengsara karena pemerintah menaikkan harga BBM. Semua kebutuhan pokok akan naik, rakyat kecil yang tercekik," kata koordinator aksi Imam S Arizal, Sabtu (17/3/2012).
Sebelum aksi bakar-bakar itu, sempat terjadi kericuhan antara massa dengan polisi. Sebab, massa membuat lingkaran di tengah jalan hingga memblokir jalan. Polisi yang memantau jalannya aksi tak ingin masyarakat pengguna jalan tak bisa melintas.
Polisi menerobos dalam lingkaran yang dipagari mahasiswa. Terjadi aksi saling dorong diantara mereka. Ketegangan tak terelakan. Aksi saling tuding antara mahasiswa dan polisi membuat suasana di jalan tersebut memanas.
Personil kepolisian yang jumlahnya lebih banyak dari mahasiswa langsung mengambil keranda, ban bekas mobil, bensin, dan beberapa kerta bekas yang di bawa mahasiswa. Setelah melakukan negoisasi, akhirnya polisi mengembalikan barang-barang tersebut ke mahasiswa.
"Kita minta aksi jangan mengganggu masyarakat lain pengguna jalan. Mereka (mahasiswa) mau, kami kembalikan barang yang sebelumnya kami amankan," tegas perwira polisi yang melakukan negoisasi dengan mahasiswa.
Setelah barang-barang milik mahasiswa dikembalikan, mereka melanjutkan aksi hingga membakar semua barang-barang tersebut di tengah jalan. Polisi hanya membiarkan aksi mahasiswa meski api menyala di tengah jalan cukup besar.
Setelah hampir semua barang terbakar habis, mahasiswa membubarkan diri dengan berjalan kaki menuju kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah massa pergi, petugas kepolisian menyemprotkan gas untuk mematikan api yang berada di tengah jalan tersebut. (san)
Mahasiswa juga membakar beberapa ban mobil bekas di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang berencana menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April 2012 mendatang.
Mahasiswa juga membentuk lingkaran besar di tengah jalan tersebut, sehingga membuat para pengguna jalan tersendat dan macet. Selain itu, mereka juga membakar beberapa poster dan kertas bertuliskan kecaman terhadap pemerintah yang sebelumnya di pakai untuk menyampaikan aksi unjuk rasa.
"Kita tak ingin seluruh rakyat Indonesia tambah sengsara karena pemerintah menaikkan harga BBM. Semua kebutuhan pokok akan naik, rakyat kecil yang tercekik," kata koordinator aksi Imam S Arizal, Sabtu (17/3/2012).
Sebelum aksi bakar-bakar itu, sempat terjadi kericuhan antara massa dengan polisi. Sebab, massa membuat lingkaran di tengah jalan hingga memblokir jalan. Polisi yang memantau jalannya aksi tak ingin masyarakat pengguna jalan tak bisa melintas.
Polisi menerobos dalam lingkaran yang dipagari mahasiswa. Terjadi aksi saling dorong diantara mereka. Ketegangan tak terelakan. Aksi saling tuding antara mahasiswa dan polisi membuat suasana di jalan tersebut memanas.
Personil kepolisian yang jumlahnya lebih banyak dari mahasiswa langsung mengambil keranda, ban bekas mobil, bensin, dan beberapa kerta bekas yang di bawa mahasiswa. Setelah melakukan negoisasi, akhirnya polisi mengembalikan barang-barang tersebut ke mahasiswa.
"Kita minta aksi jangan mengganggu masyarakat lain pengguna jalan. Mereka (mahasiswa) mau, kami kembalikan barang yang sebelumnya kami amankan," tegas perwira polisi yang melakukan negoisasi dengan mahasiswa.
Setelah barang-barang milik mahasiswa dikembalikan, mereka melanjutkan aksi hingga membakar semua barang-barang tersebut di tengah jalan. Polisi hanya membiarkan aksi mahasiswa meski api menyala di tengah jalan cukup besar.
Setelah hampir semua barang terbakar habis, mahasiswa membubarkan diri dengan berjalan kaki menuju kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah massa pergi, petugas kepolisian menyemprotkan gas untuk mematikan api yang berada di tengah jalan tersebut. (san)
()