Kapolres cek tangki SPBU

Jum'at, 16 Maret 2012 - 08:57 WIB
Kapolres cek tangki...
Kapolres cek tangki SPBU
A A A
Sindonews.com – Jajaran Polres Kabupaten Subang melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan pemeriksaan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Subang,kemarin.

Kapolres Subang AKBP Awal Khoeruddin mengatakan siap menindak tegas jika ada warga yang sengaja menimbun bahan bakar minyak (BBM) pada masa krisis ini.“Kami minta seluruh warga tetap menjaga keamanan bersama.Ke depan, bila nanti kami menemukan bentuk penimbunan yang dilakukan oknum,pelaku bisa ditahan sesuai dengan beban perbuatannya,” ujar Awal didampingi Kasatreskrim Polres Subang AKP Darmono di salah satu SPBU, kawasan Rangga Wulung,Kabupaten Subang.

Awal menjelaskan, pihaknya memberi toleransi kepada penjual BBM pengecer, mengingat keberadaan penjual BBM eceran masih sangat dibutuhkan di Kabupaten Subang. Namun, jumlahnya takaran dan prosedur harus ditaati. Pedagang eceran yang hendak membeli BBM harus memiliki surat izin dari kecamatan dan kelurahan. Sementara batas pembelian maksimal bagi pedagang sebanyak 200 liter per hari.

“Bila ada masyarakat yang melihat berbagai aksi penimbunan BBM,silakan segera melapor kepada kami ,”ucapnya. Pengawas SPBU Rangga Mujiono mengatakan saat ini pembelian BBM masih berjalan normal dan tidak ditemukan kepadatan antrean pembeli. “Rata-rata mereka yang membeli adalah petani dan pedagang eceran di kawasan ini.Karena mereka telah memilik surat keterangan dari kepala desa bersangkutan, jadi kami tetap melayani pembeli seperti biasanya,”kata Mujiono.

Sementara itu, menjelang putusan kenaikan BBM pada 1 April mendatang,harga beberapa kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Subang mengalami kenaikan. Minyak goreng curah yang sebelumnya dijual Rp10.000, kini menjadi Rp11.100 per kg. Sementara cabai merah yang asalnya Rp18.000,naik menjadi Rp 25.000 per kg.

Satin, 32, pedagang setempat, mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok ini sudah terjadi ketika pemberitaan mengenai rencana kenaikan BBM pertama kali disampaikan pemerintah pusat. “Yah, sebenarnya kami menolak kenaikan BBM itu, tapi apa yang bisa kami lakukan, mau tidak mau kami harus mempersiapkan kenaikan harga barang jualan kami,”kata satin. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7451 seconds (0.1#10.140)