Tolak kenaikan BBM, mahasiswa Palopo bakar diri
A
A
A
Sindonews.com - Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo,Evan Amir,20, diduga membakar diri sebagai aksi penolakan kenaikan harga BBM. Mahasiswa semester enam Program Studi Matematika ini menderita luka bakar serius pada wajah, dua daun telinga, dan tangan sebelah kanan. Korban berhasil diselamatkan rekan-rekannya saat api mulai membakar wajah korban.
Korban masih menjalani perawatan intensif di Bangsal Laki-laki RS Atmedika Palopo. Puluhan teman-teman korban datang menjenguk. Termasuk beberapa pejabat Pemkot Palopo, di antaranya Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palopo,Muh Ansir Ismu, Kadis Koperindag dan UKM Palopo, Syamsul Rijal.
“Kami tidak menyangka dia (Evan) akan bertindak senekad itu.Kami baru mengetahui Evan bakar diri,saat teman-teman berteriak meminta agar korban ditolong setelah api mulai membakar dirinya,” kata Ridwan Bakokang,koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Kota Palopo menolak kenaikan harga BBM ditemui Sindo di RS Atmedika Palopo,tadi malam.
Saat ditemui SINDO, Evan mengaku membakar tubuhnya dengan cara menyiramkan segelas bensin dalam gelas air mineral ke wajahnya, saat demo penolakan kenaikan harga BBM berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor BNI Palopo.“Saya frustasi mengetahui harga BBM mau naik lagi,makanya saya membakar diri sebagai bentuk protes kepada pemerintahan SBY yang berencana menaikkan harga BBM,”kata Evan.
Aksi nekad bakar diri dilakukan Evan saat rekan-rekannya membakar ban bekas di jalan.“ Saya melihat ada sisa bensin dalam gelas air mineral, saya menyiram wajah saya dengan bensin itu dan api menyulut wajah saya,”katanya. Dia mengakui bahwa aksi bakar diri yang dilakukannya tidak menyurutkan niatnya untuk kembali turun jalan berunjuk rasa bersama elemen mahasiswa lainnya di Palopo,sampai kenaikan harga BBM dibatalkan pemerintah.
Kapolres Palopo AKBP Muh Fajaruddin menampik bahwa Evan bakar diri saat berunjuk rasa. “Laporan anggota saya yang mengamankan jalannya unjuk rasa mahasiswa tadi siang (kemarin),mahasiswa itu bukan bakar diri, tetapi terbakar,” kata Fajaruddin. Menurut dia, korban tersulut api dan terbakar pada beberapa bagian wajahnya,saat menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin dalam gelas air mineral.
“Api menyambar tubuh korban dan terbakar karena menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin. Jadi, perlu diluruskan bahwa korban bukan bakar diri,tetapi terbakar, ”katanya. Penjelasan yang sama disampaikan Kapolsek Wara AKP Rora. Menurut dia, korban mengalami musibah terbakar karena tersulut api saat menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin.“Api menyulut tubuh korban karena menyiram bensin di ban terbakar,” kata Rora.
Dia bersama puluhan anggotanya yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa mahasiswa Palopo menyaksikan langsung insiden terbakar yang dialami Evan. Dia malah menyayangkan adanya isu tersebut karena dinilai tidak sesuai kondisi dan fakta di lapangan.
“ Justru anggota saya bersama beberapa mahasiswa menyelamatkan korban setelah terbakar akibat tersulut api karena menyiram ban terbakar dengan bensin yang mudah menguap,”kata dia. (wbs)
Korban masih menjalani perawatan intensif di Bangsal Laki-laki RS Atmedika Palopo. Puluhan teman-teman korban datang menjenguk. Termasuk beberapa pejabat Pemkot Palopo, di antaranya Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palopo,Muh Ansir Ismu, Kadis Koperindag dan UKM Palopo, Syamsul Rijal.
“Kami tidak menyangka dia (Evan) akan bertindak senekad itu.Kami baru mengetahui Evan bakar diri,saat teman-teman berteriak meminta agar korban ditolong setelah api mulai membakar dirinya,” kata Ridwan Bakokang,koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Kota Palopo menolak kenaikan harga BBM ditemui Sindo di RS Atmedika Palopo,tadi malam.
Saat ditemui SINDO, Evan mengaku membakar tubuhnya dengan cara menyiramkan segelas bensin dalam gelas air mineral ke wajahnya, saat demo penolakan kenaikan harga BBM berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor BNI Palopo.“Saya frustasi mengetahui harga BBM mau naik lagi,makanya saya membakar diri sebagai bentuk protes kepada pemerintahan SBY yang berencana menaikkan harga BBM,”kata Evan.
Aksi nekad bakar diri dilakukan Evan saat rekan-rekannya membakar ban bekas di jalan.“ Saya melihat ada sisa bensin dalam gelas air mineral, saya menyiram wajah saya dengan bensin itu dan api menyulut wajah saya,”katanya. Dia mengakui bahwa aksi bakar diri yang dilakukannya tidak menyurutkan niatnya untuk kembali turun jalan berunjuk rasa bersama elemen mahasiswa lainnya di Palopo,sampai kenaikan harga BBM dibatalkan pemerintah.
Kapolres Palopo AKBP Muh Fajaruddin menampik bahwa Evan bakar diri saat berunjuk rasa. “Laporan anggota saya yang mengamankan jalannya unjuk rasa mahasiswa tadi siang (kemarin),mahasiswa itu bukan bakar diri, tetapi terbakar,” kata Fajaruddin. Menurut dia, korban tersulut api dan terbakar pada beberapa bagian wajahnya,saat menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin dalam gelas air mineral.
“Api menyambar tubuh korban dan terbakar karena menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin. Jadi, perlu diluruskan bahwa korban bukan bakar diri,tetapi terbakar, ”katanya. Penjelasan yang sama disampaikan Kapolsek Wara AKP Rora. Menurut dia, korban mengalami musibah terbakar karena tersulut api saat menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin.“Api menyulut tubuh korban karena menyiram bensin di ban terbakar,” kata Rora.
Dia bersama puluhan anggotanya yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa mahasiswa Palopo menyaksikan langsung insiden terbakar yang dialami Evan. Dia malah menyayangkan adanya isu tersebut karena dinilai tidak sesuai kondisi dan fakta di lapangan.
“ Justru anggota saya bersama beberapa mahasiswa menyelamatkan korban setelah terbakar akibat tersulut api karena menyiram ban terbakar dengan bensin yang mudah menguap,”kata dia. (wbs)
()