Curiga muncul gas alam, warga resah
A
A
A
Sindonews.com - Menduga ada gas alam, warga Desa Gadungan, Kecamatan Puncu,Kabupaten Kediri resah.Meski telah melapor ke polsek setempat, namun belum ada penanganan untuk memastikan penyebab pasti lantai rumah Isnaini panas.
Dalam laporannya Isnaini (40) warga RT 3 RW 4 Dusun Gadungan Timur, Desa Gadungan menyatakan bahwa luas lantai ruang tengah rumahnya yang panas seluas satu meter persegi, dengan suhu yang belum diukurnya.
Panas ini telah berlangsung sejak dua bulan yang lalu. Menurut Isnani, rumah yang ditinggali tersebut sebelumnya hanya lahan pertanian biasa. Sekitar 10 tahun lalu,dia membangun rumah tersebut dan tidak ada yang aneh.
“Sini juga bukan daerah gunung berapi, hanya dataran biasa,” tuturnya menjelaskan, Kamis 8 Maret 2012.
Pada awalnya, lantai rumah yang terbuat dari semen ini hanya terasa hangat,dan semakin lama memanas. “Akhir-akhir ini kalau malam udara terasa panas dan tercium bau tidak enak,” tuturnya.
Warga pun merasa resah, dan meminta Isnaini untuk melapor ke perangkat desa dan polsek. “Takut kalau ada gas beracun, apalagi beberapa warga mengaku lemas jika berdiri disitu terlalu lama,” ucap Isnani.
Polsek Puncu telah memanggil petugas PLN karena dikhawatirkan sumber panas berasal dari aliran listrik. Namun, meski telah memutuskan aliran listrik rumah tersebut, suhu lantai tidak turun. Kapolsek Puncu AKP Sukarman menjanjikan, hari ini peneliti dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur akan datang meneliti.
“Pada awalnya kami sangka listrik,namun sepertinya masih panas, kita tunggu dari ESDM saja,” terangnya.
Penghuni rumah yang berjumlah tiga orang pun, menurut Sukarman belum perlu untuk diungsikan. Kepolisian tidak ingin membuat warga panik sebelum bisa memastikan kondisi sebenarnya. “Kalau sudah pasti baru kita bertindak,” tuturnya.(azh)
Dalam laporannya Isnaini (40) warga RT 3 RW 4 Dusun Gadungan Timur, Desa Gadungan menyatakan bahwa luas lantai ruang tengah rumahnya yang panas seluas satu meter persegi, dengan suhu yang belum diukurnya.
Panas ini telah berlangsung sejak dua bulan yang lalu. Menurut Isnani, rumah yang ditinggali tersebut sebelumnya hanya lahan pertanian biasa. Sekitar 10 tahun lalu,dia membangun rumah tersebut dan tidak ada yang aneh.
“Sini juga bukan daerah gunung berapi, hanya dataran biasa,” tuturnya menjelaskan, Kamis 8 Maret 2012.
Pada awalnya, lantai rumah yang terbuat dari semen ini hanya terasa hangat,dan semakin lama memanas. “Akhir-akhir ini kalau malam udara terasa panas dan tercium bau tidak enak,” tuturnya.
Warga pun merasa resah, dan meminta Isnaini untuk melapor ke perangkat desa dan polsek. “Takut kalau ada gas beracun, apalagi beberapa warga mengaku lemas jika berdiri disitu terlalu lama,” ucap Isnani.
Polsek Puncu telah memanggil petugas PLN karena dikhawatirkan sumber panas berasal dari aliran listrik. Namun, meski telah memutuskan aliran listrik rumah tersebut, suhu lantai tidak turun. Kapolsek Puncu AKP Sukarman menjanjikan, hari ini peneliti dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur akan datang meneliti.
“Pada awalnya kami sangka listrik,namun sepertinya masih panas, kita tunggu dari ESDM saja,” terangnya.
Penghuni rumah yang berjumlah tiga orang pun, menurut Sukarman belum perlu untuk diungsikan. Kepolisian tidak ingin membuat warga panik sebelum bisa memastikan kondisi sebenarnya. “Kalau sudah pasti baru kita bertindak,” tuturnya.(azh)
()