Mantan ketua DPAC Demokrat dipukuli massa

Mantan ketua DPAC Demokrat dipukuli massa
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat di Pasuruan, Jawa Timur, Andi Purtranto (45) alias Antok dipukuli warga lantaran diduga melakukan penggelapan uang.
Antok warga Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan dipukuli massa di Jalan Raya Nguling, Desa Nguling, Kecamatan Nguling. Massa kesal dengan ulah Antok yang diduga menggelapkan uang milik Almarhum Rahman (60) sebesar Rp3,2 juta.
Keluarga Korban, Maria mengatakan awalnya Antok sempat ingin mengunjungi rumah keluarga Almarhum Rahman untuk mengambil uang yang kedua kalinya.
"Antok sudah meminta uang yang kedua kalinya. Dia sudah meminta Rp3,2 juta," ujar Maria menjelaskan kepada wartawan di kediamannya, Jumat (2/3/2012).
Maria menjelaskan, Antok meminta sejumlah uang kepada keluarganya yakni dengan alasan untuk pengurusan dana tali asih dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebesar Rp80 juta atas meninggalnya Rahman yang juga mantan anggota Partai Demokrat.
"Saya tunggu-tunggu kok enggak cair-cair. Pada saat itu saya sadar saya ditipu," kata Maria.
Kapolsek Nguling, AKP Sayudi mengatakan, pelaku kini diamankan di kantor polisi. Warga yang memukuli tersangka mengira Antok maling karena terlihat melarikan diri. Antok melarikan diri setelah melihat di rumah Rahman sudah banyak orang berkumpul.
"Antok merasa dijebak dan melarikan diri. karena melarikan diri, massa mengira Antok sebagai maling," ujar Sayudi.
Sayudi mengatakan, dalam catatan polisi, Antok juga pernah melakukan penipuan dengan modus serupa.
"Polisi masih melakukan pengembangan terhadap kasus yang dilakukan Antok. bisa jadi korbannya bertambah," tambahnya.(azh)
Antok warga Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan dipukuli massa di Jalan Raya Nguling, Desa Nguling, Kecamatan Nguling. Massa kesal dengan ulah Antok yang diduga menggelapkan uang milik Almarhum Rahman (60) sebesar Rp3,2 juta.
Keluarga Korban, Maria mengatakan awalnya Antok sempat ingin mengunjungi rumah keluarga Almarhum Rahman untuk mengambil uang yang kedua kalinya.
"Antok sudah meminta uang yang kedua kalinya. Dia sudah meminta Rp3,2 juta," ujar Maria menjelaskan kepada wartawan di kediamannya, Jumat (2/3/2012).
Maria menjelaskan, Antok meminta sejumlah uang kepada keluarganya yakni dengan alasan untuk pengurusan dana tali asih dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebesar Rp80 juta atas meninggalnya Rahman yang juga mantan anggota Partai Demokrat.
"Saya tunggu-tunggu kok enggak cair-cair. Pada saat itu saya sadar saya ditipu," kata Maria.
Kapolsek Nguling, AKP Sayudi mengatakan, pelaku kini diamankan di kantor polisi. Warga yang memukuli tersangka mengira Antok maling karena terlihat melarikan diri. Antok melarikan diri setelah melihat di rumah Rahman sudah banyak orang berkumpul.
"Antok merasa dijebak dan melarikan diri. karena melarikan diri, massa mengira Antok sebagai maling," ujar Sayudi.
Sayudi mengatakan, dalam catatan polisi, Antok juga pernah melakukan penipuan dengan modus serupa.
"Polisi masih melakukan pengembangan terhadap kasus yang dilakukan Antok. bisa jadi korbannya bertambah," tambahnya.(azh)
()