Setiap bulan satu anak tewas karena DBD
A
A
A
Sindonews.com - Penderita sakit demam berdarah di Nganjuk, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan. Bahkan di tahun 2012 ini, tiap bulannya tercatat ada satu orang penderita yang meninggal dunia.
Berdasarkan pengamatan di RSUD Nganjuk, Kamis (1/3/2012), sejumlah penderita demam berdarah masih terus menjalani perawatan intensif di ruang perawatan anak. Mereka adalah pasien rujukan dari berbagai puskesmas di Kabupaten Nganjuk.
Menurut data rekam medis RSUD Nganjuk, jumlah penderita demam berdarah dalam beberapa bulan terakhir terus menunjukkan tren meningkat.
Seperti pada bulan november 2011 misalnya, jumlah penderita demam berdarah hanya 10 orang, bulan Desember 2011 sebanyak 19 orang, bulan Januari 2012 sebanyak 35 orang, dan bulan Februari 2012 melonjak menjadi 45 orang.
Sedangkan di hari pertama, atau satu hari saja di bulan Maret 2012 ini, jumlah penderita demam berarah yang masuk dan menjalani perawatan intensif sudah enam orang.
Parahnya lagi, di tahun 2012, tiap bulannya tercatat ada satu penderita yang meninggal dunia, yakni bulan Januari satu anak dan bulan Februari juga satu anak. Ironisnya, salah satu korban meninggal tersebut adalah putra dari seorang paramedis (bidan) yang sehari-hari berdinas di RSUD Nganjuk.
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk mengaku telah melakukan berbagai macam upaya untuk menekan angka penderita demam berdarah agar tidak terus meningkat, di antaranya dengan menggiatkan foging di titik-titik tertentu yang warganya terserang demam berdarah hingga pembagian abate, obat pembasmi jentik nyamuk secara gratis.
Namun upaya itu dirasa belum maksimal. Hal itu tampak dari banyaknya jumlah anak yang mengalami sakit demam berdarah dan tewas karenanya. (san)
Berdasarkan pengamatan di RSUD Nganjuk, Kamis (1/3/2012), sejumlah penderita demam berdarah masih terus menjalani perawatan intensif di ruang perawatan anak. Mereka adalah pasien rujukan dari berbagai puskesmas di Kabupaten Nganjuk.
Menurut data rekam medis RSUD Nganjuk, jumlah penderita demam berdarah dalam beberapa bulan terakhir terus menunjukkan tren meningkat.
Seperti pada bulan november 2011 misalnya, jumlah penderita demam berdarah hanya 10 orang, bulan Desember 2011 sebanyak 19 orang, bulan Januari 2012 sebanyak 35 orang, dan bulan Februari 2012 melonjak menjadi 45 orang.
Sedangkan di hari pertama, atau satu hari saja di bulan Maret 2012 ini, jumlah penderita demam berarah yang masuk dan menjalani perawatan intensif sudah enam orang.
Parahnya lagi, di tahun 2012, tiap bulannya tercatat ada satu penderita yang meninggal dunia, yakni bulan Januari satu anak dan bulan Februari juga satu anak. Ironisnya, salah satu korban meninggal tersebut adalah putra dari seorang paramedis (bidan) yang sehari-hari berdinas di RSUD Nganjuk.
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk mengaku telah melakukan berbagai macam upaya untuk menekan angka penderita demam berdarah agar tidak terus meningkat, di antaranya dengan menggiatkan foging di titik-titik tertentu yang warganya terserang demam berdarah hingga pembagian abate, obat pembasmi jentik nyamuk secara gratis.
Namun upaya itu dirasa belum maksimal. Hal itu tampak dari banyaknya jumlah anak yang mengalami sakit demam berdarah dan tewas karenanya. (san)
()