Rekonstruksi dugaan penganiayaan Paspampres ricuh

Rabu, 22 Februari 2012 - 19:16 WIB
Rekonstruksi dugaan penganiayaan Paspampres ricuh
Rekonstruksi dugaan penganiayaan Paspampres ricuh
A A A
Sindonews.com - Rekonstruksi dugaan penganiayaan yang dilakukan gabungan pengamanan Presiden siang tadi, diwarnai kericuhan antara tim pengacara dengan polisi.

Pantauan di lapangan, antara tim pengacara dan polisi saling dorong karena emosi, Rabu (22/2/2012). Pasalnya ada salah satu adegan, yakni dugaan penganiayaan yang dilakukan petugas pada 11 Januari 2012 lalu saat Presiden SBY ke Malang, ditolak polisi.

Saat rekonstruksi digelar seluruh ruas Jalan Tanimbar, Kota Malang, ditutup total untuk jalannya rekontruksi. Saling ngotot untuk menggelar rekontruksi versi korban dan versi polisi mengakibatkan rekontruksi berkali-kali diwarnai adu argument.

Dalam rekontruksi versi polisi terdapat 12 adegan, ini dimulai tersangka Sulung menerobos barikade pengamanan hingga menabrak kursi dan tersungkur hingga mengalami luka-luka. Saat itu lah polisi menolak melakukan rekontruksi versi korban pelapor sulung, bahwa penyebab luka-luka dan jatuhnya adalah pemukulan oleh petugas.

Kasat Lantas Polres Malang Kota, AKP Fahri Siregar, menjelaskan polisi menolak karena rekontruksi kasus laka lantas tunggal dan menganggap keterangan sulung kerap berubah-ubah.

Akibat tidak dilakukannya permintaan reka adegan penganiayaan, tim pengacara korban pelapor sekaligus tersangka versi polisi menolak menerima hasil rekontruksi. Haris Fajar Kustaryo, kuasa hukum Sulung, menilai penolakan hasil rekontruksi itu karena tidak sesuai dengan keterangan klien mereka.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6537 seconds (0.1#10.140)
pixels