Pedagang Sibolga Squere merasa diabaikan

Pedagang Sibolga Squere merasa diabaikan
A
A
A
Sindonews.com - Setelah Sahat P Panggabean–Afifi Lubis tidak lagi menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota Sibolga, para pedagang di pusat jajanan malam kawasan Sibolga Square merasa diabaikan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga sekarang ini Syarfi Hutauruk–Marudut Situmorang.
“Setahun lebih sudah pak Syarfi dan pak Marudut memimpin kota berbilang kaum Sibolga ini, belum pernah ada perhatian kepada kita. Para pedagang di kawasan Sibolga Square ini,” kata Ajo (49), salah seorang pedagang makanan yang berdagang di kawasan pusat jajanan malam Sibolga Squere menjawab Sindo, Jumat (17/2/2012).
Pedagang nasi dan mi goreng serta lainnya ini mengaku pada masa Sahat–Afifi, gelora jiwa mereka seperti hidup. Kenapa tidak, karena pada masa kepemimpinan keduanya, mereka (para pedagang makanan) benar–benar mendapatkan perhatian pemerintah.
Mereka yang berjualan begitu saja di pinggiran jalan, dipusatkan di satu tempat khusus. Selain itu, para pedagang juga memeroleh bantuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan berdagang seperti tenda, gerobak, meja, kursi, dan lain sebagainya.
“Tetapi sekarang ini apa? sudah satu tahun lebih keduanya (Syarfi–Marudut) memimpin daerah ini, tak ada satu pun jenis bantuan yang mengalir kepada kita pedagang kecil ini,” sebut Ajo.
Dia membeberkan, sekitar dua bulan lalu, para pedagang di kawasan Sibolga Square cukup kewalahan atas kondisi pemadaman listrik yang dilakukan oleh PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akibatnya, pengunjung sepi, sebab pedagang tidak mampu menyediakan peralatan listrik yang memadai.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Musidi mengakui, Pemko Sibolga sejauh ini benar belum dapat memberikan bantuan kepada para pedagang. Selain hanya menyediakan bantuan berupa perkuatan modal yang sudah disediakan sejak tahun lalu.
Dia mengatakan, sebagian dari pedagang yang berada di pusat jajanan malam Sibolga Square tersebut khususnya sudah ada yang memerolehnya. Untuk prosesnya, para pedagang dipersilakan datang langsung ke kantor Perindagkop Kota Sibolga. “Jadi, baru ini yang dapat kita berikan dan mengenai program lainnya memang belum ada sampai sekarang ini,” pungkasnya.
“Setahun lebih sudah pak Syarfi dan pak Marudut memimpin kota berbilang kaum Sibolga ini, belum pernah ada perhatian kepada kita. Para pedagang di kawasan Sibolga Square ini,” kata Ajo (49), salah seorang pedagang makanan yang berdagang di kawasan pusat jajanan malam Sibolga Squere menjawab Sindo, Jumat (17/2/2012).
Pedagang nasi dan mi goreng serta lainnya ini mengaku pada masa Sahat–Afifi, gelora jiwa mereka seperti hidup. Kenapa tidak, karena pada masa kepemimpinan keduanya, mereka (para pedagang makanan) benar–benar mendapatkan perhatian pemerintah.
Mereka yang berjualan begitu saja di pinggiran jalan, dipusatkan di satu tempat khusus. Selain itu, para pedagang juga memeroleh bantuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan berdagang seperti tenda, gerobak, meja, kursi, dan lain sebagainya.
“Tetapi sekarang ini apa? sudah satu tahun lebih keduanya (Syarfi–Marudut) memimpin daerah ini, tak ada satu pun jenis bantuan yang mengalir kepada kita pedagang kecil ini,” sebut Ajo.
Dia membeberkan, sekitar dua bulan lalu, para pedagang di kawasan Sibolga Square cukup kewalahan atas kondisi pemadaman listrik yang dilakukan oleh PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akibatnya, pengunjung sepi, sebab pedagang tidak mampu menyediakan peralatan listrik yang memadai.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Musidi mengakui, Pemko Sibolga sejauh ini benar belum dapat memberikan bantuan kepada para pedagang. Selain hanya menyediakan bantuan berupa perkuatan modal yang sudah disediakan sejak tahun lalu.
Dia mengatakan, sebagian dari pedagang yang berada di pusat jajanan malam Sibolga Square tersebut khususnya sudah ada yang memerolehnya. Untuk prosesnya, para pedagang dipersilakan datang langsung ke kantor Perindagkop Kota Sibolga. “Jadi, baru ini yang dapat kita berikan dan mengenai program lainnya memang belum ada sampai sekarang ini,” pungkasnya.
()